Main Article Content

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing dan activity-based costing. Organik Quail Farm merupakan salah satu usaha mikro kecil dan menengah yang bergerak di bidang pertenakan telur puyuh berbasi organic. Sejak awal berdiri hingga sekarang, Organik Quail Farm tidak pernah melakukan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing maupun ABC. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dekriptif yang mengacu pada studi komparatif yang bersiftat explanatory research. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa biaya produksi yang dihasilkan dengan perhitungan menggunakan metode ABC lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan metode full costing. Metode full costing mengahasilkan biaya produksi sebesar Rp. 26.940.908 dalam satu kali produksi dengan X hasil produksi sebesar 1260 tray maka harga pokok produksi per tray dengan menggunakan metode ini adalah sebesar Rp. 21.382. Sedangkan dengan menggunakan metode activity-based costing menunjukkan biaya produksi sebesar Rp. 26.409.281 dalam satu kali siklus produksi dengan X hasil produksi sebesar 1260 tray maka harga pokok produksi per tray dengan menggunakan metode ini adalah Rp. 20.960. Metode activity-based costing lebih rendah 0.019% dari hasil dengan menggunakan metode full costing yaitu selisih senilah Rp. 422.






Kata Kunci:




Harga Pokok Produksi; Full Costing; Activity-Based Costing; UMKM, Akuntansi Peternakan






 

Keywords

Harga Pokok Produksi; Full Costing; Activity-Based Costing; UMKM, Akuntansi Peternakan

Article Details