Main Article Content

Abstract

Dalam pembahasan mengenai keberdayaan masyarakat tentu peran komunikasi menjadi poin penting sebagai salah satu faktor penentu. Tujuan penelitian ini adalah apakah kompleksitas integrasi berpengaruh pada intensitas komunikasi integrasi sapi – kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner, survey dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2020. Data primer yang dikumpulkan meliputi kompleksitas integrasi dan intensitas komunikasi. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan kualitatif. Untuk mengetahui apakah kompleksitas integrasi berpengaruh pada intensitas komunikasi integrasi sapi – kelapa sawit menggunakan Partial Least Square. Hasil penelitian diketahui bahwa kompleksitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intensitas komunikasi. Artinya semakin mudah integrasi sapi – kelapa sawit maka semakin tinggi intensitas komunikasi petani.

Keywords

Intensitas Komunikasi Integrasi Sapi-Sawit Partial Least Square

Article Details

References

  1. Argo, A., Rahardjo, K., & Puji Wicaksono, K. (2015). OPTIMALISASI STRATEGI INTEGRASI KELAPA SAWIT - SAPI PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) PERKEBUNAN DI INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, Sumatera Utara). Profit, 09(01), 11–21. https://doi.org/10.21776/ub.profit.2015.009.01.2
  2. Budiman, M. F., & Sadono, D. (2016). TINGKAT PARTISIPASI DAN KEMANDIRIAN PETANI ALUMNI SEKOLAH LAPANGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (Kasus Desa Kebon Pedes, Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat). Jurnal Penyuluhan, 6(2). https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v6i2.11447
  3. Cahyanto, P., Sugihen, B., & Hadiyanto, H. (2008). Efektivitas Komunikasi Partisipatif dalam Pelaksanaan Prima Tani di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 6(1), 246734. https://doi.org/10.46937/620085657
  4. Damanik, I. P. N., & Meilvis, E. T. (2020). Perilaku Komunikasi Petani dan Strategi Penguatan Kapasitas Mengakses Informasi Pada Era Revolusi Industri 4.0 di Kota Ambon. Jurnal Penyuluhan, 16(01), 92–104.
  5. Edwina, S., Maharani, E., Kusumawaty, Y., & Yusri, J. (2020). ANALISIS KELEMBAGAAN KELOMPOKTANI SISTEM Institutional Analysis of Farmer Groups for the Cow-Oil Palm Integrated System ( SISKA ) in Pelalawan District. Jurnal Agrisep, 19(1), 145–166. https://doi.org/10.31186/jagrisep.19.1.145-166
  6. Fadhilah., M. L., Eddy, B. T., & Gayatri, S. (2018). PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN PENERAPAN SISTEM AGRIBISNIS TERHADAP PRODUKSI PADA PETANI PADI DI KECAMATAN CIMANGGU KABUPATEN CILACAP. AGRISOCIONOMICS, 2(1), 39–49.
  7. Fadli, M. ., Hakim, A. ., Mawardhi, A. ., Setiadi, D., & Sokoastri, V. (2019). Perkebunan Petani Kelapa Sawit Rakyat: Permasalahan dan Solusi. Jurnal Sosiologi Pedesaan, 7(3), 182–194.
  8. HERNANDA, T. A. P. (2015). KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU (OKU) SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN. In Jurnal Penyuluhan (Vol. 11, Issue 1). https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v11i1.9937
  9. Irwandi, D., Prajarto, Y. A. N., & Haryadi, F. T. (2014). Peran Komunikasi Partisipatif dalam Membentuk Sikap Petani Menerapkan Invasi Teknologi Padi di Lahan Gambut Kalimantan Tengah. In Ilmiah Sosial dan Humaniora (Vol. 1, Issue 1, pp. 22–34).
  10. Kumalasari, N. R., Sunardi, Khotijah, L., & Abdullah, L. (2020). Evaluasi Potensi Produksi dan Kualitas Tumbuhan Penutup Tanah sebagai Hijauan Pakan di Bawah Naungan Perkebunan di Jawa Barat. Jurnal Ilmu Nutrisi Dan Teknologi Pakan, 18(1), 7–10. https://doi.org/10.29244/jintp.18.1.7-10
  11. Malik, R. J., Kardiyanto, E., Sani, Y., Martindah, E., & Yusron, M. (2017). Kajian Sistem Integrasi Sapi Sawit di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. 238–247. https://doi.org/10.14334/pros.semnas.tpv-2017-p.239-248
  12. Malta. (2016). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMANDIRIAN PETANI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK KEBERLANJUTAN USAHATANI (Kasus: Petani di Desa Sukaharja - Kabupaten Bogor). Sosiohumaniora, 18(2). https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v18i2.9945
  13. Matindas, K., Hubeis, A. V. S., & Saleh, A. (2010). Saluran Komunikasi Kelompok Berbasis Gender pada Komunitas Petani Sayuran Organik (Kasus di Megamendung Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat). Jurnal Komunikasi Pembangunan, 8(1), 246248. https://doi.org/10.29244/jurnalkmp.8.1.%p
  14. Matondang, R. H., & Talib, C. (2015). Integrated Bali Cattle Development Model Under Oil Palm Plantation. Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences, 25(3), 147–157. https://doi.org/10.14334/wartazoa.v25i3.1159
  15. Msibi, F., & Penzhorn, C. (2010). Participatory communication for local government in South Africa: A study of the Kungwini Local Municipality. Information Development, 26(3), 225–236. https://doi.org/10.1177/0266666910376216
  16. Muchtar, K. (2016). Penerapan komunikasi partisipatif pada pembangunan di Indonesia. Jurnal Makna., 1(1), 20–32.
  17. Muchtar, K., Purnaningsih, N., & Susanto, D. (2014). Komunikasi Partisipatif pada Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Jurnal Komunikasi Pembangunan, 6(1).
  18. Parulian, L., Munthe, K. P. S. M., & Haloho, R. D. (2019). Pengaruh Integrasi Tanaman dan Ternak Sapi terhadap Peningkatan Pendapatan dan Produktivitas Petani (Studi Kasus : Petani Kentang di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir). Agrimor, 4(2), 23–25. https://doi.org/10.32938/ag.v4i2.694
  19. Rabiatul Adawiyah, C. (2017). Importance of Communication in Small Groups to Accelerate Agricultural Technology Adoption. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 35(1), 59–74. http://dx.doi.org/10.21082/fae.v35n1.2017.59-74
  20. Rahmawati, F. N., Suryandari, N., & Kurniasari, N. D. (2013). Strategi Komunikasi Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Madura Berbasis Kearifan Lokal Madura. Komunikasi, VII(1), 1–67.
  21. Rozandy, R. A., Santoso, I., Putri, S. A., Jurusan, A., Industri, T., Brawijaya, U., Pengajar, S., Teknologi, J., Pertanian, I., & Brawijaya, U. (2013). Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Tingkat Adopsi Teknologi Dengan metode Partical Least Square (Studi Kasus Pada Sentra Industri Tahu Desa Sendang, Kec. Banyakan, Kediri). Jurnal Industria, 1(3), 147–158.
  22. Saifuddin, Suadi, & Fadli. (2017). Commodity and Institution Integration; A Model of Rural Economic Empowerment. Jurnal Sosiologi Pedesaan, 5(3). https://doi.org/https://doi.org/10.22500/sodality.v5i3.19393
  23. Santosa, P. I. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. ANDI.
  24. Setyowati, Y. (2019). Empowerment Communication as a New Perspective of Education Development. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 17(2), 188–199.
  25. Sirait, P., Lubis, Z., & Sinaga, M. (2015). Analisis sistem integrasi sapi dan kelapa sawit dalam meningkatkan pendapatan petani di Kabupaten Labuhanbatu. Jurnal Agrica, 8(2), 1–20. http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica/article/view/126
  26. Sukmawati, A. S. (2019). ANALISIS PERILAKU PETANI DAN EFEKTIFITAS TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI PERTANIAN PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN POLEANG UTARA KABUPATEN BOMBANA SULAWESI TENGGARA (Vol. 8, Issue 2) [UNIVERSITAS HALU OLEO]. https://doi.org/10.22201/fq.18708404e.2004.3.66178
  27. Sulaiman, A. I., Sugito, T., & Sabiq, A. (2017). Komunikasi Pembangunan Partisipatif untuk Pemberdayaan Buruh Migran. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 13(2), 233. https://doi.org/10.24002/jik.v13i2.734
  28. Sulistiawati, R., Kusrini, N., & _ I. (2018). Peningkatan Kesejahteraan Melalui Kemandirian Petani Dalam Pengelolaan Integrasi Sawit Sapi Berkelanjutan. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, 200. https://doi.org/10.24843/jekt.2018.v11.i02.p09
  29. Utomo, B., & Widjaja, E. (2012). Pengembangan Sapi Potong Berbasis Industri Perkebunan Kelapa Sawit. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 31(4), 30920. https://doi.org/10.21082/jp3.v31n4.2012.