Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini membahas Stereotip etnis tionghoa dalam Iklan Oronamin C Journey to West. Stereotip menjadi konsep penting dalam kajian tentang tanda, termasuk di dalamnya adalah kajian tentang tanda yang dihadirkan oleh iklan. Melalui salah satu kajian tentang stereotip dalam iklan, kita dapat melakukan kajian tentang hegemoni dari kelas berkuasa terhadap kelas yang lain. Stereotip adalah kepercayaan yang dianut  mengenai  kelompok atau individu berdasarkan pendapat dan sikap yang lebih dulu  terbentuk. Stereotip sebagai representasi terang-terangan namun sederhana yang mereduksi orang menjadi serangkaian ciri karakter yang dibesar-besarkan, dan biasanya bersifat negatif, baik secara historis dan budaya, antara masyarakat dan antara pengelompokan pria yang berbeda dalam satu masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika Roland Bharthes. Setelah dilakukan penelitian dengan mengkaji iklan Oronamin C Versi  Journey to West, iklan ini menunjukan stereotip orang Tionghoa yang masih terjebak pada relasi monarki, dan membedakan antara raja yang manusia seutuhnya dan pengikutnya yang semi binatang.

Keywords

Stereotip Tionghoa Analisis Semiotika Iklan Oronamin C

Article Details

References

  1. Cindy, F., & Rejeki, N. S. (2018). Proses Komunikasi Akomodasi Antarbudaya Etnis Cina Dan Etnis Jawa Di Perusahaan Karangturi Group. Kajian Komunikasi, 1–15.
  2. Dewan Bahasa dan Pustaka. (1987). Sastera Melayu dan Tradisi Kosmopolitan -Kertas Kerja Hari Sastera ’85.
  3. Doni, F. R. (2017). Perilaku Penggunaan Smartphone Pada Kalangan Remaja. Journal Speed Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi, 9(2), 16–23.
  4. Faadihilah, A. N., Pangestu, D. H., & Shidiq, K. A. (2021). Representasi Maskulinitas dan Tubuh Pria Ideal dalam Iklan Shampoo Clear Man Versi Cristiano Ronaldo. Jurnal Audiens, 3(2), 1–11. https://doi.org/10.18196/jas.v3i2.11822
  5. Gumelar, M. S. (2016). Napak Tilas Marginalisasi Berbagai Etnis di Indonesia dalam Hubungannya dengan Bhinneka Tunggal Ika. Jurnal Studi Kultural, 1(2), hal. 70-78.
  6. Hartley, J. (2003). A short history of cultural studies. A Short History of Cultural Studies, 1–189. https://doi.org/10.4135/9781446216934
  7. Laughey, D. (2007). Key themes in media theory. Key Themes in Media Theory, 1–29.
  8. Lukmanul Hakim, A. R., Ikhsanudin, M. I., & Lutfi, A. Y. (2021). Menolak Stereotip terhadap Perempuan Etnis Tionghoa Analisis Semiotika Iklan Bukalapak. Jurnal Audiens, 3(2), 12–21. https://doi.org/10.18196/jas.v3i2.11895
  9. Murdianto. (2018). Stereotip , Prasangka dan Resistensinya ( Studi Kasus pada Etnis Madura dan Tionghoa di Indonesia ). Qalamuna, 10(2), 137–160.
  10. Sari, P. N., & Dewi, S. F. (2020). Prasangka Terhadap Etnis Tionghoa di Pariaman. Journal of Civic Education, 3(2), 165–171. https://doi.org/10.24036/jce.v3i2.186
  11. Suryaningtyas, A., & Weningtyastuti, R. (2018). Eksistensi dan Streotip Etnis Tionghoa dalam kehidupan sosial masyarakat. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 40(3), 235–240. https://ejournal.kemsos.go.id/index.php/mediainformasi/article/view/2232
  12. Susanto, I. (2017). Penggambaran Budaya Etnis Tionghoa dalam Film “ Ngenest .” Jurnal E-Komunikasi, 5(1), 1–13.
  13. Varanida, D. (2018). Keberagaman Etnis dan Budaya sebagai Pembangunan Bangsa Indonesia. Jurnal Proyeksi, 23(1), 36–46.
  14. Widiyanti, W. (2017). Pengaruh Persepsi Kualitas Produk Citra Merek dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Produk. Akademika, 17(2), 40–50. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala/article/view/1885/1443