Main Article Content

Abstract

Iklan merupakan salah satu sarana untuk mempromosikan sebuah brand ataupun produk. Saat ini banyak iklan bertebaran, termasuk cara mempromosikannya. Setiap brand saling bersaing di era digital saat ini berguna menarik masyarakat untuk membeli produknya. Termasuk produk bumbu dapur, para produsen selalu mencoba membuat iklan terbaik mereka dengan konsep yang terbaru. Penelitian bertujuan untuk menganalisis iklan Kecap ABC “Tiada Kecap Seenak ABC” yang memunculkan stereotip bahwa pekerjaan dapur hanya seorang ibu yang bisa melakukannya. Analisis yang dilakukan yaitu dengan cara semiotika yang terdapat pada iklan tersebut. Pada iklan ini memperlihatkan bahwa dengan tangan ibu pekerjaan dapur akan lebih baik. Ini berarti bahwa perempuan dimitoskan lebih layak berada di ranah domestik.

Keywords

Iklan Kecap ABC Stereotip Perempuan Analisis Semiotika

Article Details

References

  1. Agung, Yuliana. (2006). 101 Konsultasi Praktis Pemasaran. Jakarta: Elex Media Komputindo
  2. Antoni S.R., Hewstone, Miles. 1996. The Blackweel Encyclopedia of Social Psychology. Oxford: Blackwell Publishing.
  3. Dianita, E. R. (2020). Stereotip Gender Dalam Profesi Guru Pendidikan Anak Usia Dini. GENIUS: Indonesian Journal of Early Childhood Education, 1(2), 87-105. https://doi.org/10.35719/gns.v1i2.20
  4. Fahmi, Dzul. (2020). Persepsi: Bagaimana Sejatinya Persepsi Membentuk Konstruksi Berpikir Kita. Indonesia: Anak Hebat Indonesia.
  5. Hartley, J. (2003). A short history of cultural studies. A Short History of Cultural Studies, 1–189. https://doi.org/10.4135/9781446216934
  6. Ibrahim, Marwah Daud. (1997). Citra Perempuan pada media Sekploitasi dan Sensasi Sadistik. Lifestyle ecstasy. Edisi pertama.
  7. Ilham, B. (2019). Karakter Laki-Laki Dalam Program Televisi (Analisi Resepsi Peran Laki-laki Sebagai Pekerja Rumah Tangga Dalam Program Sitkom “Dunia Terbalik” Di RCTI). Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, 11(1), 58-72. https://doi.org/10.23917/komuniti.v10i3.5945
  8. Laughey, D. (2007). Key themes in media theory. Key Themes in Media Theory, 1–29.
  9. Martin, C.L. (1990). Attitudes and Expectation About Children with Nontraditional and Traditional.
  10. Matsumoto, David. 2003. Handbook of Culture and Psichology 7 Edition. Oxford: Oxford Unieversity Press.
  11. Murniati, A. N. P. (2004). Getar Gender: Perempuan Indonesia dalam Perspektif Agama, Budaya, dan Keluarga. Buku Kedua. Indonesiatera.Pranowo, M. B. (2009). Memahami Islam Jawa. Indonesia: Kerja sama Pustaka Alvabet dan Indonesian Institute for Society Empowerment (INSEP).
  12. Samovar, L., Porter, Richard., dan McDaniel, Edwin R. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika.
  13. Sanjaya, K. I. (2014). Stereotip gender pada iklan kecap sedaap versi “ayahku jago masak”. Jurnal DKV Adiwarna, 1(4), 13. http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/1825
  14. Santoso, W. M. (2011). Sosiologi feminisme: Konstruksi perempuan dalam industri media. LKIS PELANGI AKSARA.
  15. Schneider , David J. 2004. The Psychology Of Stereotyping. New York : The Guilford Press Manstead,
  16. Suharmanto, T., Muhaimin, M., & Santoso, I. H. (2020). Bapak Rumah Tangga: Sebuah Alternatif Profesi?. Jurnal Bisnis Strategi, 29(1), 37-44.https://doi.org/10.14710/jbs.29.1.37-44
  17. William-de Vries, D. (2006). Gender bukan tabu: catatan perjalanan fasilitasi kelompok perempuan di Jambi. CIFOR.
  18. Williams, K. (2003). Understanding media theory. Oxford University Press.