Main Article Content

Abstract

Minat belajar sering diartikan sebagai rasa suka terhadap pembelajaran. Minat belajar sesungguhnya adalah kekuatan dan dorongan yang utama dalam menentukan kualitas pendidikan seorang individu. Minat adalah jembatan yang mampu mengubah belajar sebagai suatu kebutuhan sehingga minat belajar yang tinggi akan membuka potensi yang ada di dalam diri seorang individu. Namun pada kenyataannya, minat belajar sering dipengaruhi berbagai faktor baik instrinsik maupun ekstrinsik sehingga berdampak pada rendahnya minat belajar. Rendahnya minat belajar juga terlihat pada proses pembalajaran di fase B kelas IV SD IT Al Furqon Garut. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang dapat menggali minat belajar siswa untuk menumbuhkan dorongan akan kebutuhan belajar dan memaksimalkan tujuan pembelajaran. Asesmen diagnostik nonkognitif adalah cara yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai hal terkait kondisi emosinal serta kesiapan siswa dalam belajar. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil asesmen diagnostik nonkognitif dalam menggali informasi terkait minat belajar siswa. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan proses pengumpulan data, pengelompokan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan kondisi minat belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal terkait rasa suka, keterlibatan, gaya belajar, dan perhatian. Sementara itu, faktor eksternal yang mempengaruhi adalah pengawasan orangtua dan fasilitas belajar di rumah.

Keywords

asesmen diagnostik nonkognitif minat belajar

Article Details