Main Article Content
Abstract
Fenomena bullying verbal maupun nonverbal di lingkungan sekolah masih menjadi persoalan serius yang berdampak pada tumbuh kembang psikologis, sosial, dan spiritual peserta didik. Kondisi ini menunjukkan perlunya peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang lebih inovatif dalam upaya preventifisasi berbasis pendidikan karakter Islami, guna mewujudkan sekolah yang aman, nyaman, dan ramah anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam kondisi faktual peran guru PAI dalam mencegah bullying di sekolah, mengidentifikasi kendala serta peluang implementasi pendidikan karakter Islami dalam ekosistem sekolah ramah anak, dan merumuskan model inovatif pengembangan peran guru PAI yang aplikatif dan kontekstual. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka, dengan teknik analisis data tematik, kritis, dan analisis isi terhadap literatur, regulasi, serta hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru PAI sangat strategis dalam membentuk karakter Islami siswa melalui keteladanan (uswah hasanah), internalisasi nilai Al-Qur’an dan Hadis, pembiasaan akhlak mulia, serta pembinaan spiritual. Namun, implementasi pendidikan karakter Islami masih menghadapi hambatan, baik internal berupa keterbatasan kompetensi guru, kurangnya inovasi pembelajaran, dan lemahnya pengawasan; maupun eksternal berupa pengaruh budaya digital, lingkungan sosial permisif, dan minimnya dukungan keluarga. Meskipun demikian, peluang terbuka melalui regulasi pemerintah tentang sekolah ramah anak, budaya sekolah Islami, dan kolaborasi antara sekolah, keluarga, serta masyarakat. Model inovatif yang ditawarkan menekankan empat pilar utama: (1) pembelajaran berbasis keteladanan dan pembiasaan; (2) kolaborasi tri pusat pendidikan; (3) pendekatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif; serta (4) implementasi kontekstual sesuai visi sekolah ramah anak. Implikasi penelitian ini menegaskan bahwa guru PAI tidak sekadar berperan sebagai pengajar agama, melainkan agen transformasi karakter yang berkontribusi pada terciptanya generasi berakhlakul karimah, empatik, dan berjiwa social.
