Main Article Content

Abstract

Perusahaan XYZ pada bulan Januari 2020 mendapatkan complain dari salah satu konsumennya karena pesanan datang terlambat. Peristiwa ini bisa terjadi karena beberapa hal yang mempengaruhinya, seperti kecelakaan kerja, perbaikan mesin dan penjadwalan yang tidak tepat. Namun pada saat konsumen complain tentang pesanan terlambat, ternyata jadwal produksi kurang baik yang menjadi penyebabnya. Perusahaan XYZ menerapkan metode FCFS (First Come First Serve) dalam menentukan jadwal produksinya. Jadwal produksi periode Januari 2020 kembali terjadi keterlambatan dimana untuk pada periode ini line satu cylinder sleeve mendapat jobs untuk mengerjakan lima jenis produk, diantaranya cylinder sleeve 73 mm, 78 mm, 92 mm, 86 mm, dan 95 mm dengan jumlah total sebanyak 940 pcs produk. Waktu untuk mengerjakan produk ini tersedia sebanyak 24 hari kerja. Jadwal produksi menggunakan FCFS dengan susunan formasi jobs 4-2-5-1-3 serta memiliki nilai makespan 30175 detik. Setelah itu menggunakan metode Simulated Annealing (SA) untuk menganalisis production schedule. Penelitian ini menghasilkan usulan production schedule dengan susunan jobs 1-3-5-2-4 dan memiliki nilai makespan 29165 detik. Setelah dilakukan analisa, ternyata usulan jadwal produksi baru dapat mengurangi waktu produksi. Jadwal produksi awal menghasilkan 940 pcs produk dengan 25,01 hari, sedangkan jadwal produksi dengan penjadwalan yang diusulkan dapat menghasilkan 940 pcs produk dalam 24,17 hari kerja. Waktu produksi yang berhasil diturunkan mampu mencapai 20,16 jam. Waktu yang tersedia untuk mengerjakan adalah 24 hari kerja. Dengan penjadwalan perusahaan (FCFS) diketahui susunan jobs adalah 4-2-5-1-3 dan memiliki nilai Makespan 30175 detik. setelah dilakukan perhitungan Simulated Annealing (SA) didapat penjadwalan usulan dengan susunan jobs 1-3-5-2-4 dan memiliki nilai Makespan 29165 detik. setelah melalui perhitungan, dikethaui bahwa dengan penjadalan awal waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan 940 pcs produk adalah 25,01 hari kerja sedangkan dengan penjadwalan usulan selesai dalam waktu 24,17 hari kerja. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penjadwalan usulan dapat mengatasi permasalahan tentang keterlambatan.

Keywords

Simulated Annealing (SA); Penjadwal Produksi Makespan

Article Details

References

  1. Baroto, T. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Ghalia Indonesia: Jakarta Barat.
  2. Belianty, I. (2010). Teknik-Teknik Optimasi Heuristic. Graha Ilmu: Yogyakarta.
  3. Catoni, O. (1998). Solving Scheduling Problems By Simulated Annealing. Society for Industrian and Applied Methematics. vol. 36, no.5.pp.1539-1575.
  4. Santosa, B. (2011). Metoda metaheuristic konsep dan implementasi. Guna Widya : Surabaya.
  5. Santosa, B. (2017). Pengantar Metaheuristik. ITS Tekno Sains: Surabaya.
  6. Shiddiq, H. & Sugiono. (2014). Implementasi Algoritma Simulated Annealing Pada Penjadwalan Produksi Untuk Meminimasi Makespan. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem Industri. 3 (1),43 - 52.
  7. Xiang, Y. (2013). Generalized Simulated Annealing For Global Optimization. The R Journal, 5, 1-5.
  8. Zhang, R. (2013). A Simulated Annealing-Based Heuristic Algorithm For Jobshop Scheduling To Minimize Lateness. International Journal of Advenced Robotic System. 10, 21.