Main Article Content

Abstract

Papertech Indonesia merupakan pabrik kertas daur ulang (recycled paper) dengan memproduksi beberapa jenis kertas seperti Chip Board, Super Chipboard, Core A dan Core B. Bahan baku utama dalam produksi adalah Old Corugated Container (OCC) dan Mix Waste (MW). Dalam memenuhi kebutuhan produksi, selama 12 hari perusahaan harus menyediakan bahan baku utama sebanyak 360.000 kg yang dipenuhi oleh empat supplier. Dalam pengelolaanya timbul permasalahan berkaitan dengan belum optimalnya performa supplier yang mengakibatkan ketidaktepatan jumlah bahan baku yang dipasok ke perusahaan dan sering terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku. Permasalahan yang lain adalah belum adanya standar kriteria kualitas bahan baku dan standar harga yang ditetapkan oleh perusahaan sehingga kualitas bahan baku tidak terjamin. Penelitian ini bertujuan untuk memilih supplier bahan baku kertas terbaik dengan menggunakan model kriteria quality, cost, delivery, flexibility, resposiveness dan membuat model e-supply chain management untuk mempermudah pemilihan supplier secara otomatis. Hasil studi pustaka dan brainstorming dengan perusahaan menghasilkan lima kriteria dan dua belas subkriteria yang dipertimbangkan dalam menentukan supplier terbaik di PT Papertech Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menghitung skala rasio dan bobot masing-masing kriteria dan subkriteria dari supplier. Hasil analisis menunjukkan bahwa supplier Sawah Besar menjadi prioritas pertama dalam pemilihan supplier dengan bobot 0.4483, disusul supplier UD Sregep dengan bobot 0.2123, kemudian supplier Cahyo Kertas dengan bobot 0.2084 dan yang terakhir adalah supplier Fada Indonesia dengan bobot 0.1320. Hasil pembobotan AHP digunakan untuk mendesain model e-supply management. Dengan model pengembangan E-SCM dapat memudahkan bagian purchasing dalam pembelian bahan baku.

Keywords

Analytical Hierarchy Process, E-Supply Chain Management, Bahan Baku Kertas.

Article Details

References

  1. Darmanto, E., Latifah, N., & Susanti, N. (2014). Penerapan Metode AHP (Analythic Hierarchy Process) untuk Menentukan Kualitas Gula Tumbu. SIMETRIS , Vol 5, No 1, hal 75-82.
  2. Hayati, N. E., & Fitriyah, W. M. (2015). Penerapan E-Supply Chain Management Pada Industri (Studi Kasus Pada PT Maitland-Smith Indonesia). Dinamika Teknik , Vol. 9, No. 2 19-33.
  3. Irawan, P. A. (2008). Buku Ajar Manajemen Rantai Pasok. Jakarta: Fakultas Teknik Univeristas Tarumanegara. Kasmawati, D. (2015). Evaluasi Kinerja Supplier Menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
  4. Pada PT XZY. Batam: Program Studi Administrasi Bisnis Terapan Jurusan Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Batam.
  5. Kurniawan, Cucu., dkk. (2019). Pemilihan Supplier Part Cover Transmision Case Menggunakan Metode Analitical Hierarcy Process di PT XHI. jurnal.umj.ac.id /index.php/semnastek. TI-012. p - ISSN : 2407 – 1846. e - ISSN : 2460 – 8416.
  6. Pujotomo, D., Puspitasari, B. N., & Rizkiyani, D. (2016). Integrasi Metode ANP dan TOPSIS dalam Evaluasi Kinerja Supplier dan Penentuan Prioritas Supplier Bahan Baku Utama Cetak Koran Pada PT Masscom Graphy Semarang. Jurnal Teknik industri , Vol. XI, No. 3 hal 151-160.
  7. Pujawan, I., N., & Mahendrawathi. (2017). Supply Chain Management Edisi 3. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Putri, F. C. (2012). Pemilihan Supplier Bahan Baku Kertas dengan Model QCDFR dan Analytical Hierarchy
  8. Process (AHP). Widya Teknika , vol. 20 no. 2 ; 32-38.
  9. Sumarsono, E. (2016). Penerapan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam Pengendalian Persediaan Barang Persediaan Barang pada PT. Sumber Rezeki Bersama. Medan: Program StudiSistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Potensi Utama