Main Article Content
Abstract
Penelitian ini menguji hubungan Sistem Pengukuran Kinerja terhadap kinerja Manajerial: Pemberdayaan psikologis, Kejelasan peran sebagai Variabel intervening. Melanjutkan penelitian oleh Hall (2004), adapun yang menjadi objek dari penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat yang terletak di Banyumas Jawa Tengah Indonesia. Penelitian ini merupakan uji empiris yang menggunakan teknik sensus sampling dalam pengumpulan data. Data dikumpulkan melalui survei terhadap 115 manajer dari Bank Perkreditan Rakyat di Banyumas.A nalisis data menggunakan SEM Amos Versi 5.0. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa dari delapan hipotesis yang diajukan, hanya empat hipotesis diterima dan empat ditolak. Hipotesis yang diterima adalah hipotesis (1) ada hubungan yang positif antara Sistem Pengukuran Kinerja dengan kinerja Manajerial, hipotesis 2 ada hubungan positif antara Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Pemberdayaan Psikologis, hipotesis 5 terdapat hubungan positif antara Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kejelasan Peran, dan hipotesis 8 Kejelasan Peran adalah variabel moderator, antara Sistem Pengukuran Kinerja terhadap kinerja manajerial. Hipotesis 3 ditolak, tidak ada hubungan positif antara Pemberdayaan Psikologis terhadap kinerja manajerial, hipotesis 4 Pemberdayaan Psikologis bukanlah sebagai variabel moderator antara Sistem Pengukuran Kinerja dengan kinerja Manajerial, hipotesis 6 terdapat hubungan positif antara kejelasan peran Pemberdayaan Psikologis, hipotesis 7 tidak ada hubungan positif antara kejelasan peran terhadap kinerja manajerial.