Main Article Content
Abstract
Latar Belakang : Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa dan memiliki komorbid akan mendapatkan obat dengan jumlah banyak sehingga menyebabkan ketidakpatuhan pengobatan pada pasien. Upaya untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan salah satunya dengan memberikan edukasi berbasis health belief model (HBM) dengan media leaflet kepada pasien hemodialisa. Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi berbasis HBM dengan media leaflet terhadap kepatuhan pengobatan pasien gagal ginjal kronis di ruang hemodialisa RSUD dr. Gondo Suwarno Kabupaten Semarang. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Quasy-Experiment serta menggunakan rancangan pre-posttest with control group. Lima puluh enam responden yang menjalani hemodialisa ditetapkan dengan teknik purposive sampling dan dibagi dalam 2 kelompok. Pengambilan data menggunakan kuesioner kepatuhan pengobatan serta analisis data menggunakan uji t berpasangan dan uji t tidak berpasangan. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia 45-65 tahun (lansia) dan berjenis kelamin laki-laki, sebagian besar berpendidikan SMP, sudah menjalani hemodialisa > 12 bulan, dan mayoritas memiliki komorbid hipertensi. Terdapat peningkatan rata-rata nilai kepatuhan pengobatan pada kelompok intervensi sebesar 33,96 dari 85,61 menjadi 119,57. Ada pengaruh perbedaan edukasi berbasis HBM dengan media leaflet terhadap kepatuhan pengobatan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa (p = 0,000). Simpulan dan Saran : Edukasi berbasis HBM dengan media leaflet memiliki pengaruh terhadap peningkatan kepatuhan pengobatan pasien hemodialisa sehingga dapat digunakan sebagai intervensi untuk pasien hemodialisa untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan.