Main Article Content

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Melitus adalah penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Faktor resiko dari Diabetes Melitus adalah pola makan, obesitas, faktor genetik, jenis kelamin, riwayat merokok. Komplikasi Diabetes Melitus yaitu kerusakan otak, retinopati, neuropati, nefropati, gagal ginjal,gagal jantung, luka kronis. Faktor yang mempengaruhi kejadian luka adalah aktivitas fisik, dukungan keluarga, sosial ekonomi, prolanis, usia, lama sakit. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan lama sakit dengan kejadian luka pada penderita Diabetes Melitus di Kabupaten Magelang. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah croos sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 6.483 responden. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 120 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Lama sakit dan kejadian luka diukur menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Spearman-Rank. Hasil: Terdapat hubungan antara lama sakit dengan kejadian luka pada penderita Diabetes Melitus di Kabupaten Magelang (p < 0,05;  r = 0,331). Kesimpulan: Terdapat hubungan lama sakit dengan kejadian luka pada penderita  Diabetes Melitus di Kabupaten Magelang.

Keywords

Lama sakit Kejadian luka Diabetes Melitus

Article Details

References

  1. Adi. (2014). Terapi olahraga pada DMT2. Dalam: AdiT, Sarwono W. Aspek Molekular Diabetes Melitus II. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pp 212-22
  2. American Diabetes Association. (2011). Summary of revisions to the 2011 clinical practice recommendations. Diabetes Care. https://doi.org/10.2337/dc11-s003.
  3. Andayani, T. M., Ibrahim, M. I. M., & Asdie, A. H. (2010). Assesing the impact of complications on the direct medical cost of type 2 diabetes mellitus outpatients. International Journal of Current Pharmaceutical Research.
  4. Bertalina, B., & Purnama, P. (2016). Hubungan Lama Sakit, Pengetahuan, Motivasi Pasien dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal Kesehatan, 7(2), 329. https://doi.org/10.26630/jk.v7i2.211.
  5. Creatore, M. I., Moineddin, R., Booth, G., Manuel, D. H., DesMeules, M., McDermott, S., & Glazier, R. H. (2010). Age- and sex-related prevalence of diabetes mellitus among immigrants to Ontario, Canada. CMAJ. https://doi.org/10.1503/cmaj.091551.
  6. Damayanti, S. (2015). Senam Diabetes Mellitus Dengan Kadar Gula Darah, Kadar Kolesterol Dan Tekanan Darah Pada Klien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Kelompok Persadia RS Jogja. Jurnal Medika Respati. https://doi.org/ISSN : 1907 - 3887.
  7. Dinkes Kabupaten Magelang. (2019). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2018.
  8. Holt, M. S., Eun, J. S., Thacker, C. R., Young, A. J., Dai, X., & Nestor, K. E. (2013). Effects of feeding brown midrib corn silage with a high dietary concentration of alfalfa hay on lactational performance of Holstein dairy cows for the first 180 days of lactation1. Journal of Dairy Science. https://doi.org/10.3168/jds.2012-5856.
  9. Isnaini, N., & Ratnasari, R. (2018). Faktor risiko mempengaruhi kejadian Diabetes mellitus tipe dua. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 14(1), 59–68. https://doi.org/10.31101/jkk.550.
  10. Kurniawaty, Evi; Yanita, B. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II. Majority.
  11. Mahfud, M. U. (2012). Hubungan Perawatan Kaki Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 DenganKejadian Ulkus Diabetik di RSUD dr. Moewardi. Naskah publikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  12. Mildawati, Diani, N., & Wahid, A. (2019). Hubungan Usia , Jenis Kelamin Dan Lama Menderita Diabetes Dengan Kejadian Neuropati Perifer Diabetik ( Relationship Between Age , Gender and Duration Of Diabetes Patients With The Incidence Of Diabetic Peripheral Neuropathy ). Journal.Umbjm.Ac.Id/Index.Php/Caring-Nursing, 3(2), 31–37.
  13. Mitasari, G., Saleh, I., & Wati, M. (2014). Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian ulkus diabetika pada penderita diabetes mellitus di rsud. dr. soedarso dan klinik kitamura pontianak. Epidemiologi Kesehatan, 1–11. https://doi.org/http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JJUM/article/view/32
  14. Mohan, V., Seedat, Y. K., & Pradeepa, R. (2013). The rising burden of diabetes and hypertension in southeast Asian and African regions: Need for effective strategies for prevention and control in primary health care settings. International Journal of Hypertension. https://doi.org/10.1155/2013/409083.
  15. Notoatmodjo, S. (2018). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  16. Nurjana, M. A., & Veridiana, N. N. (2019). Hubungan Perilaku Konsumsi dan Aktivitas Fisik dengan Diabetes Mellitus di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan. https://doi.org/10.22435/bpk.v47i2.667.
  17. Ose, M. A., Utami, P. A., & Damayanti, A. (2018). Efektivitas Perawatan Luka Teknik Balutan Wet-dry Dan Moist Wound Healing Pada Penyembuhan Ulkus Diabetik. Journal of Borneo Holistic Health, 1(1), 101–112. Retrieved from http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/borticalth/article/view/401/263.
  18. Permana, H., 2016. Komplikasi Kronik dan Penyakit Penyerta Pada Diabetesi. Artikel ilmiah. Jurnal ilmiah.Division of Endocrinology and Metabolism Department of Internal MedicinePadjadjaran University Medical School. Hasan Sadikin Hospital. Bandung.
  19. Prasetyani, D., & Sodikin. (2017). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diabetes Melitus (Dm) Tipe 2. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diabetes Miletus Tipe 2.
  20. Pratama, A., Chasani, S., & Santoso, S. (2013). Korelasi Lama Diabetes Melitus Terhadap Kejadian Nefropati Diabetik : Studi Kasus Di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang. Jurnal Kedokteran Diponegoro.
  21. Roza, R. L., Afriant, R., & Edward, Z. (2015). Faktor Risiko Terjadinya Ulkus Diabetikum pada Pasien Diabetes Mellitus yang Dirawat Jalan dan Inap di RSUP Dr. M. Djamil dan RSI Ibnu Sina Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1), 243–248. https://doi.org/10.25077/jka.v4i1.229.
  22. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, edisi 8. Jakarta : EGC.
  23. Soelistijo, S. A., Novida, H., Rudijanto, A., Soewondo, P., Suastika, K., Manaf, A., … Zufry, H. (2015). Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015. In Perkeni. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.
  24. Soewondo P (ed) (2009). Pemantauan pengendalian diabetes melitus. Dalam : Soegondo S, Soewondo P, Subekti I. Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pp 151-61
  25. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&DSugiyono. 2013. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D.” Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. https://doi.org/10.1. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, Dan R&D. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2.
  26. Trisnawati, S. K., & Setyorogo, S. (2013). Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1), 6–11.
  27. Veranita, V. (2016). Hubungan antara Kadar Glukosa Darah dengan Derajat Ulkus Kaki Diabetik. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 3(2), 44–50.
  28. Wardani, S. R., Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran, F., Ilmu, D. A. N., Islam, U., & Syarif, N. (2015). Keluarga Pasien Dm Di Wilayah Kerja.
  29. Wijoseno, G. (2010). Jantung, Pembuluh Darah Arteri, Vena dan Limfe. Dalam: De Jong W, editor. Buku ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-1. Jakarta: EGC