Main Article Content
Abstract
Latar belakang : Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi, berdasarkan hasil riskesdas 2018, proporsi bumil anemia di Indonesia mencapai 48,9%. Anemia pada ibu hamil jika tidak diatasi akan mengakibatkan Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), lahir prematur, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), peningkatan risiko kematian neonatus, sesak nafas pada ibu, meningkatkan risiko pendarahan saat persalinan, preeklamsia dan sepsis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui predisposisi anemia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tempuran tahun 2018. Metode penelitian: penelitian ini menggunakan pendekatan case control dimana 22 responden sebagai kelompok kasus dan 22 responden sebagai kelompok kontrol. Data diolah dengan uji statistik chi square untuk menganalisis hubungan antara variable dependen (kejadian anemia ibu hamil) dan variabel independen yang meliputi umur, paritas, KEK, infeksi dan penyakit, jarak kehamilan, tingkat pendidikan, konsumsi tablet Fe. Hasil penelitian: uji chi square menunjukan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian anemia ibu hamil yaitu paritas (p value = 0,03), status KEK (p value = 0,01), dan jarak kehamilan (p value = 0,03) sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian anemia ibu hamil yaitu umur (p value = 0,05), ), infeksi dan penyakit ( p value = 0,12), pendidikan ( p value = 0,76), konsumsi tabel Fe ( p value = 0,64). Kesimpulan: faktor predisposisi anemia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tempuran tahun 2018 adalah paritas, KEK dan jarak kehamilan. Disarankan untuk: KIE bagi pasangan yang akan menikah tentang gizi dan program KB.