Main Article Content

Abstract

Latar belakang: Rokok masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia. Perilaku merokok tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa tetapi sudah dimulai pada masa anak-anak dan masa remaja. Jumlah perokok usia remaja saat ini terus meningkat. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 – 2018 terjadi peningkatan prevalensi perokok usia 10-18 tahun dari 7,1% (tahun 2013) meningkat menjadi 9,1% (tahun 2018). Pendidikan Kesehatan terbukti mencegah perilaku merokok pada siswa sekolah karena merupakan suatu pendekatan yang efektif dan memberikan pengaruh yang positif. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pre-experimental design tipe one group pretest-posttest. Jumlah sampel 38 terbagi dalam 2 sekolah, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil: Hasil analisis menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan peningkatan rata-rata 3,50 (6 siswa SMPN 1) dan 10,65 (17 siswa SMP YAPAN) menunjukkan probabilitas Asym.sig 2 failed SMPN 1 sebesar 0 .020 (p value < 0,05) dan SMP YAPAN 0.000 (p value < 0,05). Kesimpulan: intervensi pendidikan kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan siswa mengenai bahaya dan ancaman rokok dan peran orang tua, guru sekolah, serta lingkungan dalam pendidikan kesehatan juga menjadi salah satu faktor penting untuk membangun kepercayaan , perkembangan sosial, emosional, dan kognitif pada anak dalam menghindari rokok.


Kata Kunci: Pengetahuan, Rokok, Remaja

Keywords

Pengetahuan Remaja Rokok

Article Details