Main Article Content

Abstract

Antibiotik profilaksis merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengatasi pasien yang mempunyai peluang besar terkena infeksi yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi pasien dan dapat digunakan juga untuk pasien yang belum terkena infeksi. Pembedahan fraktur terbuka dengan jenis operasi merupakan pilihan untuk penggunaan antibiotik profilaksis. Tujuaan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien tulang fraktur terbuka di instalasi rawat inap bedah orthopaedi di RS X Magelang tahun 2019. Metode dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pengambilan data secara retrosprektif pada populasi pasien yang menjalani bedah orthopedi patah tulang fraktur terbuka dan menggunakan antibiotik profilaksis. Data dianalisis secara deskriptif dengan parameter tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu pemberian dan efek samping. Hasil analisis evaluasi rasionalitas ketepatan penggunaan antibiotik profilaksis pada fraktur terbuka berdasarkan Role of Prophylactic Antibiotics in Orthopaedics : Current Concpet (2017), Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/Menkes/Per/Xii/2011), Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition, IONI(2017), Clinical Practice Guidelines for Antimicrobial Prophylaxis in Surgery dan WHO (2016) bahwa tepat indikasi 3,57 %, tepat obat 3,57%, tepat pasien 3,57 %, tepat dosis 85,72%, tepat waktu pemberian 96,42%, wapada efek samping 100%.

Keywords

Antibiotik Profilaksis Fraktur Terbuka Rasionalitas

Article Details

References

  1. Aisyah, E., & Nadjib, M. (2017). Evaluasi Ekonomi Penggunaan Antibiotika Profilaksis Cefotaxime dan Ceftriaxone pada Pasien Operasi Seksio Sesarea di Rumah Sakit X, 3, 57–67.
  2. Alfarisi, R., Rihadah, S. R., & Anggunan. (2018). Hubungan Usia, Jenis Kelamin Dan Lokasi Fraktur Dengan Lama Perawatan Pada Pasien Fraktur Terbuka Di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 5, 270–276.
  3. Ayele, A. A., Gebresillassie, B. M., Erku, D. A., Gebreyohannes, E. A., Demssie, D. G., Mersha, A. G., & Tegegn, H. G. (2018). Prospective evaluation of Ceftriaxone use in medical and emergency wards of Gondar university referral hospital , Ethiopia, (April 2017), 1–7. https://doi.org/10.1002/prp2.383
  4. BPOM. (2017). Informatorium Obat Nasional Indonesia cetakan tahun 2017.
  5. Dale W. Bratzler, e. Patchen Dellinger, K. M. O., Trish M. Perl, P. g. auWaerter, BOlOn, M. K., DOuglas n. Fish, lena M. naPOlitanO, SaWyer, Rob. g., Slain, Do., … Weinstein, Rob. a. (2013). Clinical Practice Guidelines For Antimicrobial Prophylaxis In Surgery. L Journal of the American Society of Health-System Pharmacists ·, 70(August 2014), 195–283. https://doi.org/10.2146/ajhp120568
  6. Dinata, P. A. W. (2018). Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Tulang Fraktur Terbuka Ekstremitas Bawah di Rumah Sakit Ortopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017.
  7. Garner, M. R., Schade, M. A., & Boateng, H. (2019). Antibiotic Prophylaxis in Open Fractures : Evidence , Evolving, 00(00), 1–7. https://doi.org/10.5435/JAAOS-D-18-00193
  8. Gupta, S. B., Sangeetha, S., Rani, G. S., Gopi, M., & Fatima, M. (2017). Evaluation of Rational use of Antibiotics for Surgical Prophylaxis, 6(5), 1946–1950.
  9. Kemenkes. Modul Penggunaan Obat Rasional (2011).
  10. Kemenkes. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik (2011).
  11. Listiyono, R. A. (2015). Studi Deskriptif Tentang Kuaitas Pelayanan di Rumah Sakit Umum Dr . Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca Menjadi Rumah Sakit Tipe B, 1, 1–7.
  12. Lloyd, B. A., Murray, C. K., Shaikh, F., Carson, M. L., Blyth, D. M., Schnaubelt, E. R., … Tribble, D. R. (2018). Early Infectious Outcomes Following Addition of Fluoroquinolone or Aminoglycoside to Post-Trauma Antibiotic Prophylaxis in Combat-Related Open Fracture Injuries Bradley, 83(5), 854–861. https://doi.org/10.1097/TA.0000000000001609.Early
  13. Marwa, J. M., Ngayomela, I. H., Seni, J., & Mshana, S. E. (2015). Cefepime versus Ceftriaxone for perioperative systemic antibiotic prophylaxis in elective orthopedic surgery at Bugando Medical Centre Mwanza , Tanzania : a randomized clinical study. BMC Pharmacology and Toxicology, 1–9. https://doi.org/10.1186/s40360-015-0039-4
  14. Mutmainah, N., Setyati, P., & Handasari, N. (2014). Evaluasi Penggunaan dan Efektivitas Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Sesar di Rumah Sakit Surakarta Tahun 2010, 3(2). https://doi.org/10.15416/ijcp.2014.3.2.44
  15. Narsaria, & Singh. (2017). Role of Prophylactic Antibiotics in Orthopaedics: Current Concepts, 1, 6–7.
  16. Radji, M., Aini, F., & Fauziyah, S. (2014). Evaluaion Of Antibiotic Prophylaxis Administration At The Orthopedic Surgery Clinic Of Tertiary Hospital On J akarta , I ndonesia. Asian Pac J Trop Dis, 4(3), 190–193. https://doi.org/10.1016/S2222-1808(14)60503-X
  17. Sonda, T. B., Kumburu, P. G. H. H. H., Zwetselaar, M. van, Mshana, S. E., Alifrangis, M., Lund, O., … Kibiki, G. S. (2019). Ceftriaxone use in a tertiary care hospital in Kilimanjaro , Tanzania : A need for a hospital antibiotic stewardship programme, 1–11.
  18. Sulistiani, N. D., Ardana, M., & Fadraersada, J. (2018). Studi Penggunaan Analgesik Dan Antibiotik Pada Pasien Fraktur. In Mulawarman Pharmacetical Conference (pp. 20–21). Samarinda.
  19. Tandirogang, Y., Esa, T., & Sennang, N. (2013). Kuman Dan Antimikroba Di Kasus Patah Tulang Terbuka (Microbes and Antimicrobial Sensitivity in Open Fracture), 19(maret).
  20. Untari, E. K., Agilina, A. R., & Susanti, R. (2018). Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi di Puskesmas Siantan Hilir Kota Pontianak Tahun 2015. Pharmaceutical Sciences and Research, 5(1), 32–39.
  21. Wells, B. G., Dipiro, J. T., Lschwinghammer, T., & Dipiro, C. V. (2015). Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition (ninth edit). America Unitied States: Mc Graw Hill Edution.
  22. WHO. (2016). Global guidelines for the prevention of surgical site infection. (S. WHO Document Production Services, Geneva & Globa, Eds.) (2016th ed.). Switzerland: Publications of the World Health Organization are available on the WHO website (http://www.who.int) or can be purchased from WHO Press, World Health Organization, 20 Avenue Appia, 1211 Geneva 27, Switzerland.
  23. Yuwono. (2013). Pengaruh Beberapa Faktor Risiko Terhadap Kejadian Surgical Site Infection ( SSI ) Pada Pasien Laparotomi Emergensi, 1, 15–25.
  24. Zuhan, A., Rahman, H., & Januarman. (2016). Profil Penanganan Luka pada Pasien Trauma di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kedokteran, 5(3), 21–26.