Main Article Content

Abstract

Obat merupakan komponen yang esensial dari suatu pelayanan kesehatan. Ketersediaan obat yang berlebih (overstock) dapat menyebabkan pemborosan anggaran dan berpotensi mengalami kadaluwarsa atau kerusakan. Ketersediaan obat yang kurang (stockout) dapat menyebabkan terganggunya pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat ketersediaan obat yang ada di gudang farmasi Puskesmas Muntilan II berdasarkan Formularium Nasional (FORNAS). Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif. Proses pengambilan sampel obat dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan secara prospektif yaitu menggunakan data rekapitulasi beban persediaan, kartu stok serta data obat kadaluwarsa selama bulan Desember pada tahun 2020. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa persentase obat dengan jumlah yang sesuai yaitu sebesar 11,6 % dan persentase obat dengan jumlah tidak sesuai sebesar 88,4 %. Tingkat ketersediaan obat di Puskesmas Muntilan II pada bulan Desember 2020 rata-rata masih berlebih, banyaknya obat berlebih tersebut menunjukkan bahwa proses pengelolaan obat belum efektif. Hal tersebut berdampak pada obat-obat yang mengalami kadaluwarsa yakni sebesar 5,8 %. Waktu kekosongan obat menunjukkan persentase 2,6 % (9 hari). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesesuaian ketersediaan obat dengan FORNAS masih belum optimal.

Keywords

Kesesuaian Ketersediaan obat Formularium Nasional

Article Details

References

  1. Akbar, N.H., Kartinah, N., W. . (2016). ANALISIS MANAJEMEN PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS SE-KOTA BANJARBARU. 255–260.
  2. Amiruddin, E. E., Kesehatan, A. K., & Ikhsanuddin, U. D. (2019). Studi tentang Ketersediaan Obat di Puskesmas Meo-Meo Kota Baubau. 1(2), 60–76.
  3. Anief. (2006). Manajemen Farmasi. Gadjah Mada University Press.
  4. Bentura, I. M., Indrisari, M., Aksa, R., Selatan, S., & Selatan, S. (2016). Analisis Kesiapan Obat Dalam Penegakan Diagnosa Wajib BPJS di Puskesmas Busalangga , Kabupaten Rote Ndao-Nusa Tenggara Timur. 1(1), 1–5.
  5. Caroline, I., Fudholi, A., & Endarti, D. (2017). Evaluasi Ketersediaan Obat Sebelum Dan Sesudah Implementasi JKN Pada Puskesmas Di Kabupaten Keerom Provinsi Papua. Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 7, 30–39.
  6. Farmasi, F., Mada, U. G., Psikiatri, D., Kedokteran, F., Masyarakat, K., & Mada, U. G. (2019). Analisis Perencanaan dan Ketersediaan Obat di Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Timur. 9(4), 243–251.
  7. Kasmawati, H., Jamil, S. A., Farmasi, F., Halu, U., Hijau, K., Tridharma, B., Jl, A., & Kendari, H. E. A. M. (2018). Evaluasi Ketersediaan Obat pada Era JKN-BPJS Kesehatan di RSUD Kota Kendari Tahun 2015. 4(September), 2–5.
  8. Kusmini., dkk. (2016). EVALUASI PELAKSANAAN E-PURCHASING OBAT PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN / KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2015. 6, 277–287.
  9. Nibong, C. R., Kolibu, F. K., Mandagi, C. K. F., Masyarakat, F. K., & Ratulangi, U. S. (2017). “Analisis Perencanaan dan Pengadaan Obat Di Puskesmas Sario Kota Manado.” Kesmas, 6(3), 1–12.
  10. Onchweri Albert, O. B. (2015). Availability of Essential Medicines and Supplies during the Dual Pull-Push System of Drugs Acquisition in Kaliro District, Uganda. Journal of Pharmaceutical Care & Health Systems, s2. https://doi.org/10.4172/2376-0419.s2-006
  11. Paramita, dkk. (2008). EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN OBAT PADA TAHAP PENDISTRIBUSIAN DI PUSKESMAS I DENPASAR BARAT TAHUN 2008.
  12. Prabowo., dkk. (2016). Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Obat Di Era Jkn Pada Rumah Sakit Umum Daerah. 213–218.
  13. Prayitno, L., Yuniar, Y., & Rosita, T. (2020). Kesesuaian Antara Ketersediaan Antibiotik dan Formularium Nasional Pada Era JKN di Faskes Tingkat Pertama Kota Manado Tahun 2014 - 2017. Buletin Penelitian Kesehatan, 48(1), 31–42. https://doi.org/10.22435/bpk.v48i1.1970
  14. Risqi, H., Nugraheni, D. A., & Medisa, D. (2016). Analisis Ketersediaan Obat Publik Pada Era Jaminan Kesehatan Nasional Di Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2015. Prosiding Rakernas Dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia 2016, February 2020, 178–182.
  15. Saputera, A., & Abdillah, S. (2018). EVALUASI TINGKAT KETERSEDIAAN OBAT PADA ERA HASAN BASRY KANDANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017. 1(November), 152–160.
  16. Satibi, dkk. (2018). Analisis of Factors Influencing the Availability of Medicine During JKN Era. 29(1), 37–43. https://doi.org/10.14499/indonesianjpharm29iss1pp37
  17. USAID. (2013). Procurement Performance Indicators Guide Using Procurement Performance Indicators to Strengthen the Procurement Process for Public Health Commodities. January, 48.