Main Article Content

Abstract

Pemanfaatan tanaman sebagai zat aktif untuk sediaan masih belum optimal, maka dalam penelitian ini menggunakan tanaman tradisional sebagai zat aktif untuk membuat suatu percobaan, yaitu sabun mandi cair sebagai antibakteri. Kandungan flavonoid serta alkaloid yang dimiliki oleh tanaman kembang telang memiliki potensi sebagai antibakteri. Senyawa-senyawa ini akan mengganggu proses penyusunan dinding dan pembentukan sel bakteri begitu juga dengan ekstrak kembang telang yang mengandung senyawa turunan fenol sebagai antibakteri. Penelitian tentang optimasi formula sediaan sabun mandi cair ekstrak kembang telang ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sifat fisik dari masing-masing formula terhadap ekstrak kembang telang serta menentukan formula yang optimum dari ekstrak kembang telang yang menghasilkan sabun mandi cair dengan sifat fisik yang baik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode desain faktorial dua faktor, yaitu Minyak zaitun dan CMC Na serta dua level, yaitu level tinggi dan rendah. Optimasi dilakukan terhadap evaluasi sediaan sabun mandi cair yaitu uji pH, uji tinggi busa dan viskositas. Rancangan formula untuk memprediksi formula optimum terdiri dari 4 formula dengan konsentrasi Minyak zaitun dan CMC Na yang berbeda. Hasil evaluasi sediaan sabun mandi cair ekstrak kembang telang meimiliki sifat fisik dan sifat kimia yang memenuhi standar SNI. Optimasi dengan metode desain faktorial memperoleh hasil prediksi dari Design Expert 12 formula 3 dengan konsentrasi Minyak zaitun 30% dan CMC Na 1%  yang diperoleh hasil rata-rata pH 10,23, tinggi busa , viskositas 333,4cP.

Keywords

Ekstrak kembang telang Sabun mandi cair Evaluasi mutu fisik Design Expert

Article Details

References

  1. Agusta, W. T. (2016). Optimasi Formula Sabun Cair Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz &Pav ) Dengan Variasi Konsentrasi Virgin Coconut Oil (VCO) Dan Kalium Hidroksida. Tanjungpura Pontianak.
  2. Badan Standardisasi Nasional. (1996). Sabun Mandi Cair SNI 06-4085-1996. Badan Standardisasi Nasional.
  3. Dimpudus, S. A., Yamlean, P. V. Y., & Yudistira, A. (2017). Formulasi Sediaan Sabun Cair Antiseptik Ekstrak Etanol Bunga Pacar Air ( Impatiens Balsamina L . ) Dan Uji Efektivitasnya Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus SECARA In Vitro. 6(3), 208–215.
  4. Febriyenti, Sari, L. I., & Nofita, R. (2014). Formulasi Sabun Transparan Mintak Ylang-Ylang Dan Uji Efektivitasterhadap Bakteri Penyebab Jerawat. Jurnal Sains Farmas & Klinis, 01(01), 61–71.
  5. Gandasasmita, H. D. P. (2009). Pemanfaatan Kitosan Dan Karagenan Pada Produk Sabun Cair Oleh. Insitut Pertanian Bogor.
  6. Kasenda, J. C., Yamlean, P. V. Y., & Lolo, W. A. (2016). Formulasi Dan Pengujian Aktivitas Antibakteri Sabun Cair Ekstrak Etanol Daun Ekor Kucing (Acalypha Hispida Burm.F) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi, 5(3), 40–47.
  7. Khairunisa, U. N. (2016). Optimasi Formula Sabun Cair Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz &Pav ) Dengan Variasi Konsentrasi Crude Palm Oil (Cpo) Dan Kalium Hidroksida [Universitas Tanjungpura Pontianak]. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.3929/Ethz-B-000238666
  8. Kusuma, T. M. (2016). Formulasi Nanopartikel Insulin Dengan Teknik Gelasi Ionik Menggunakan Polimer Kitosan Bobot Molekul Sedang Dan Pektin [Universitas Gadjah Mada]. Https://Doi.Org/10.1109/Ciced.2018.8592188
  9. Marini, & Rosyida, A. (2018). Formulasi Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Andryogynuss (L.) Merr Dalam Sediaan Sabun Mandi Cair. Jurnal Ilmu Farmasi, 8–16.
  10. Nurmiah, S., Syarief, R., Sukarno, S., Peranginangin, R., & Nurmata, B. (2013). Aplikasi Response Surface Methodology Pada Optimalisasi Kondisi Proses Pengolahan Alkali Treated Cottonii (ATC). Jurnal Pascapanen Dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan, 8(1), 9. Https://Doi.Org/10.15578/Jpbkp.V8i1.49
  11. Oktari, S. A. S. E., Wrasiati, L. P., & Wartini, N. M. (2017). Pengaruh Jenis Minyak Dan Konsentrasi Larutan Alginat Terhadap Karakteristik Sabun Cair Cuci Tangan. Jurnal REKAYASA DAN MANAJEMEN ARGOINDUSTRI, 5(2), 47–57.
  12. Riyanto, E. F., Nurjanah, A. N., Ismi, S. N., & Suhartati, R. (2019). Daya Hambat Ekstrak Etanol Bunga Telang ( Clitoria Ternatea L) Terhadap Bakteri Perusak Pangan. Jurnal Kesehatan, 19, 218–225.
  13. Widyasanti, A., Rahayu, A. Y., & Zein, S. (2017). Pembuatan Sabun Cair Berbasis Virgin Coconut Oil (Vco) Dengan Penambahan Minyak Melati (Jasminum Sambac) Sebagai Essential Oil. Jurnal Teknotan, 11(2), 1. Https://Doi.Org/10.24198/Jt.Vol11n2.1
  14. Wijana, S., Pranowo, D., & Taslimah, M. Y. (2010). Penggandaan Skala Produksi Sabun Cair Dari Daur Ulang Minyak Goreng Bekas. 11(2), 114–122.
  15. Yulianti, R., Nugraha, D. A., & Nurdianti, L. (2015). Formulasi Sediian Sabun Cair Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus (Bl) Miq.). Jurnal Ilmiah Farmasi, 3(2), 1–11.