Main Article Content

Abstract

Abstract


Indonesia is a country with a majority Muslim population, so the halal status of a product is very important in Indonesia. One indicator of halal products is medicine. Medicine itself is an important thing in the world of health. In a Muslim community, it is obligatory to know and pay attention to the drugs that will be consumed, besides that Health Workers are obliged to know about the halalness of the drugs that will be prescribed. Public awareness and knowledge related to the halalness of a drug in society, especially in Islam, is still a complex problem. This has an impact on the level of knowledge, attitudes, and perceptions of the public and health workers regarding the unavailability of a drug consumed or prescribed. This research was conducted to know knowledge,attitudes, perceptions community and medics towards halal pharmaceutical. The search for data in this study used the Google Scholar database with the keywords "Knowledge, Attitudes, Perceptions, Halal pharmaceutical, community, medics". The results of this study indicate knowledge, attitudes, perceptions of the community and health workers towards halal medicines respectively, showing an average score of 89.82%, 92.86%, and 97.53%. Based on this, it can be concluded that knowledge, attitudes, public and health workers' perceptions of halal drugs show good results.


Keywords : Knowledge, Attitudes, Perceptions, Halal pharmaceutical, community, medics


 


Abstrak


Indonesia merupakan negara dengan mayoritas berpenduduk muslim, sehingga status kehalalan suatu produk merupakan hal yang sangat penting di Indonesia. Salah satu indikator produk halal adalah obat. Obat sendiri merupakan suatu hal yang penting dalam dunia Kesehatan. Sebagai masyarakat muslim berkewajiban untuk mengetahui, dan memperhatikan tentang obat yang akan dikonsumsi, selain itu tenaga Kesehatan wajib utuk mengetahui terkait kehalalan obat yang akan diresepkan. Kesadaran masyarakat serta pengetahuan terkait kehalalan suatu obat pada masyarakat khususnya islam masih menjadi masalah yang kompleks. Hal itu berdampak pada tingkat pengetahuan, sikap, persepsi masyarakat dan tenaga Kesehatan terkait kehalanan suatu obat yang dikonsumsi atau diresepkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, persepsi masyarakat dan tenaga kesehatan terhadap obat halal. Pencarian data pada penelitian ini menggunakan data base Google Scholar dengan kata kunci “Pengetahuan, Sikap, Persepsi, Obat halal, Masyarakat, Tenaga Kesehatan”. Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan, sikap, persepsi masyarakat dan tenaga Kesehatan terhadap obat halal secara berturut-turut yaitu menunjukkan skor rata-rata sebesar 89,82%, 92,86%, dan 97,53%. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap, persepsi masyarakat dan tenaga kesehatan terhadap obat halal menunjukkan hasil yang baik.


Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Persepsi, Obat halal, Masyarakat, Tenaga Kesehatan

Keywords

pengetahuan sikap persepsi masyarakat tenaga kesehatan obat halal

Article Details

References

  1. Ahmad Nizaruddin, M., Khoderun, P. N. A., & Abdul Rahman, S. (2018). Knowledge, Attitude and Perception Regarding the Importance of Halal Status of Prescription Medications Among Patients in Private Hospital. Proceedings of the 3rd International Halal Conference (INHAC 2016), Inhac 2016, 61–71. https://doi.org/10.1007/978-981-10-7257-4_6
  2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Perubahan Penggolongan, Pembatasan, dan Kategori Obat. Kementerian Kesehatan RI, 1–10.
  3. Sadeeqa, S., & Sarriff, A. (2014a). Assessment of knowledge, attitude & perception among hospital pharmacists regarding halal pharmaceuticals. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 4(5), 80–86. https://doi.org/10.7324/JAPS.2014.40515
  4. Sadeeqa, S., & Sarriff, A. (2014b). Comparing KAP regarding Halal pharmaceuticals among general practitioners and hospital doctors. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 4(10), 92–96. https://doi.org/10.7324/JAPS.2014.40117
  5. Sadeeqa, S., & Sarriff, A. (2014c). Do Males and Females Differ in Terms of Their KAP Regarding Halal Pharmaceuticals? International Journal of Public Health Science (IJPHS), 3(3), 163. https://doi.org/10.11591/ijphs.v3i3.4688
  6. Sadeeqa, S., & Sarriff, A. (2015). Comparing Kap Among Community Pharmacists And Hospital Pharmac Halal Pharmaceuticals. 3(1), 18–25.
  7. Sadeeqa, S., Sarriff, A., & Masood, I. (2015). Kap Among Community Pharmacists Regarding Halal Pharmaceuticals: A Crossectional Assessment Saleha. February.
  8. Sadeeqa, S., Sarriff, A., Masood, I., Atif, M., & Farooqui, M. (2015). KAP among doctors working in hospitals, regarding Halal pharmaceuticals; a cross sectional assessment. Acta Poloniae Pharmaceutica - Drug Research, 72(3), 615–624.
  9. Trisnawati, A., & Kusuma, A. M. (2017). Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan Persepsi Tenaga Kesahatan Terhadap Kehalalan Obat Di Rumah Sakit Kabupaten Banyumas. AlfabetA,Cv, 1(I), 46.