Main Article Content
Abstract
Efektivitas pembelajaran merupakan ukuran keberhasilan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi faktor-faktor penentu efektivitas pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah 14 mahasiswa yang mengikuti pembelajaran daring secara penuh selama pandemi COVID-19. Data dikumpulkan menggunakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai metode utama dan wawancara sebagai metode triangulasi dan dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif yang terdiri atas empat tahap: open coding, clustered coding, axial coding, dan theoretical coding. Ditemukan terdapat lima faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran daring, yaitu: persepsi terhadap kuliah daring, emosi selama kuliah daring, cara mengajar dosen, inisiatif, serta level senioritas mahasiswa. Persepsi yang positif terhadap kuliah daring membuat mahasiswa lebih antusias dalam menjalani kuliah. Persepsi yang positif berkontribusi pada emosi yang lebih positif yang mana hal ini menjadikan mahasiswa lebih terbuka dalam menerima materi kuliah. Mahasiswa lebih mudah memahami materi ketika dosen tidak hanya mengajar secara virtual, tapi juga melengkapinya dengan interaksi lanjutan, contoh-contoh, penjelasan yang lebih sederhana. Mahasiswa dengan inisatif yang lebih tinggi cenderung lebih siap dalam kuliah secara daring dan bertanggung jawab untuk mencari materi yang belum dipahami melalui internet. Faktor perbedaan level senioritas memang tidak mempengaruhi efektivitas kuliah daring secara langsung, namun mahasiswa baru cenderung merasa kecewa dengan kuliah daring karena tidak berkesempatan bertemu teman-teman baru dan merasakan kuliah tatap muka sebelumnya. Adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kuliah daring sehingga mampu menjadi dasar untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran daring.