Main Article Content

Abstract

For the Indonesian people, LAZISMU, as an Islamic philanthropic institution, shapes the cultural character of zakat, infaq, and alms. Furthermore, following the outbreak of the covid-19 pandemic, the Muhammadiyah encouraged LAZISMU with raising funds for the program under the slogan "Together Against the Corona Virus." LAZISMU Riau and Pekanbaru city continue to strive to become professional zakat institutions with good governance as a place for distributing charity funds to the public and Persyarikatan members in particular. Muhammadiyah citizens' attitudes toward these two LAZISMUs, on the other hand, are not directly proportional to their engagement in LAZISMU's programs. Muhammadiyah citizens, in particular, believe that LAZISMU Pekanbaru City is a professional Amil Zakat Institution with good governance. The construction of this social reality, however, has not been able to increase their participation in tithing to LAZISMU. This is not the same case with LAZISMU Riau, which was known as an institution with poor governance. However, the ideological aspect is a factor that encourages Muhammadiyah citizens to participate in the LAZISMU program.

Keywords

Social Reality Construction Muhammadiyah Citizens LAZISMU Good Governance Ideological Aspect

Article Details

References

  1. Afroh, I. K. F., & Sartika, A. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Muzaki Membayar Zakat Pada LAZISMU Kabupaten Jember. Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia, 4(1), 30-41. https://doi.org/10.32528/jiai.v4i1.2195
  2. Ahsan, Mizanul, F., & Sukmana, R. (2019). Pengumpulan dan Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (Lazis Muhammadiyah Lamongan). Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 6(12), 2393-2408.
  3. Aningsih, I. (2019). Pengaruh Pendapatan, Citra Lembaga, Kualitas Pelayanan terhadap Minat Membayar Zakat Maal melalui LAZ-UQ Jombang. Jurnal Ekonomi Islam, 2(3), 99-109.
  4. Asnaini. (2017). Minat Muzakki Membayar Zakat Melalui Lembaga (Studi Kasus Di Provinsi Bengkulu). Nuansa: Jurnal Studi Islam & Kemasyarakatan, 10(1), 66-74.
  5. Beik, I. S. (2019). Sayang Seribu Sayang, Potensi Zakat Rp233,8 Triliun Belum Dioptimalkan. www.wartaekonomi.co.id
  6. Beik, I. S., & Alhasanah, I. M. (2012). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Partisipasi dan Pemilihan Tempat Berzakat dan Berinfak. Jurnal Ekonomi & Keuangan Islam, 2(1), 64-75.
  7. Buerger, P. L., & Luckman, T. (1990). The Social Construction of Reality, A Treastise in The Socioligical of Knowledge. LP3ES.
  8. Fauzia, M. (2020). BPS: Dampak Covid-19, Penduduk Miskin Naik Jadi 26,42 Juta Orang. https://money.kompas.com/
  9. Ipmawati, N., & Widiastuti, T. (2020). Efektivitas Pengelolaan Dana Zis pada Bidang Pendidikan di Lazismu Kota Surabaya. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 7(2), 281-293.
  10. Izdihar, R. A., & Tika, W. (2019). Peran Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) Surabaya dalam Pemberdayaan UMKM Perempuan di Surabaya melalui Pemanfaatan Dana Infaq dan Shadaqah. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 6(3), 525-540.
  11. Pusparisa, Y. (2020). Covid-19 Berpotensi Menciptakan Jutaan Angka Kemiskinan dan Pengangguran. https://databoks.katadata.co.id/
  12. Kurnia, Hilmat, H. & Hidayat, H. (2008). Panduan Pintar Zakat. Qultum Media.
  13. Kurniawati, N., & Sukma, A. (2015). Preferensi Masyarakat Kabupaten Sukabumi Dalam Pengambilan Keputusan Membayar Zakat. Jurnal Syarikah, 1(2), 91-112.
  14. LAZISMU. (2019). Mengelola zakat dengan manajemen modern. https://lazismu.org/
  15. LAZISMU Pekanbaru. (2020). Lazismu Pekanbaru. https://www.facebook.com/LazismuPekanbaru/
  16. Mursal. (2016). Profesionalisme Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kabupaten Kerinci. Al-Qishthu, 14(1), 1-24.
  17. Nashir, H. (2018). Kuliah Kemuhammadiyahan 2. Suara Muhammadiyah.
  18. Nugraha, W., & Zen, M. (2020). Peran Amil Zakat dalam Meningkatkan Kesadaran Zakat Profesi Pada Laznas Al-Azhar Jakarta Selatan. Al-Maal: Journal of Islamic Economics and Banking, 1(2), 176-186.
  19. Pervin, L. A. (2010). Kepribadian: Teori dan Penelitian. Kencana.
  20. Purwakananta, A. (2020). Potensi Zakat di Indonesia. https://www.idntimes.com
  21. Puspitasari, F. F., Supriyanto, & Sulaiman, A. (2020). Progressivism, Collegialism and Autonomy in Muhammadiyah: Threats and Solution. Cakrawala: Jurnal Studi Islam, 15(2), 140–160. https://doi.org/10.31603/cakrawala.4066
  22. Riauan, M. A. I., Kurniawati, E. F., Aslinda, C., & Aziz, A. (2020). Konstruksi Realitas Pada Pesan Politik Calon Walikota Pekanbaru di Riau Pos (process). ETTISAL: Journal of Communication, 5(1), 49-62. http://dx.doi.org/10.21111/ejoc.v5i1.4013
  23. Rofiqoh, Y. I. (2020). Konstruksi Realitas Sosial, Sintesa Strukturalisme dan Interaksional Komunikasi Dakwah Islam di Era Post Truth. Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 1(2), 71-79.
  24. Ruhiat, T. (2020). Strategi Pendayagunaan Zakat Produktif untuk Pengentasan Kemiskinan (Implementasi Indeks Zakat di Lazismu). Malia: Jurnal Ekonomi Islam, 11(2), 277-288. https://doi.org/10.35891/ml.v11i2.1873
  25. Setiawan, F. (2019). Pengaruh Religiusitas dan Reputasi terhadap Minat Muzakki dalam Membayar Zakat Profesi (Studi Kasus di Kabupaten Ponorogo). Jurnal Ilmu Manajemen, 8(1), 13-21. https://doi.org/10.32502/jimn.v8i1.1553
  26. Tho'in, M., & Marimin, A. (2019). Pengaruh Tingkat Pendapatan, Tingkat Pendidikan, dan Tingkat Religiusitas Terhadap Minat Muzakki Membayar Zakat. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(3), 225-230.
  27. Wahyudin, W., Wulandari, S. Z., & Pradisti, L. P. (2018). Analisis Intensi Membayar Zakat Berdasar Planned Behaviour Approach (Studi pada Lazis Baitul Arqam Purwokerto). Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi, 20(4).