Main Article Content

Abstract

Aceh dikenal sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam secara ketat, namun demikian masyarakatnya tidak begitu saja menolak kehadiran fashion Islam populer. Penelitian ini berupaya mengkaji tentang negosiasi dan kontestasi Muslimah Aceh dalam menggunakan fashion Islam populer. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan naratif. Penelitian ini menemukan bahwa Muslimah Aceh menggunakan fashion Islam populer dengan beragam pemaknaan yang kompleks. Selain itu, penerapan syariat Islam di Aceh, khususnya terkait aturan penggunaan busana Islam, tidak secara utuh diterima oleh Muslimah di Aceh. Sebagian mereka menegosiasikan, mengapropriasi dan mengkontestasikan penerapan aturan berbusana Islam dengan praktik penegakan syariat Islam itu sendiri. Meskipun demikian, konsumsi fashion Islam populer di kalangan Muslimah Aceh membawa identitas mereka menjadi hibrid, yaitu menjadi Muslimah sejati sekaligus modern. Identitas hibrid ini terbentuk karena dua hal yaitu dominasi kebijakan syariat Islam di Aceh dan tren industri fashion Muslim populer di Indonesia.

Keywords

Fesyen Islam Populer Muslimah Aceh Negosiasi dan Kontestasi Syariat Islam

Article Details

References

  1. Abubakar, A. Y. (2005). Bunga Rampai Pelaksanaan Syariat Islam (Pedukung Qanun Pelaksanaan Syariat Islam). Dinas Syariat Islam.
  2. Amz, T. (2014). Dismantling The Stereotypes of Islam, Arab, and Muslim Women in The Visual and Print Media of the Western World. Jurnal Kajian Komunikasi, 2(2), 148–154. https://doi.org/10.24198/jkk.v2i2.7381
  3. Ang, I. (2003). Together‐in‐difference: Beyond Diaspora, Into Hybridity. Asian Studies Review, 27(2), 141–154. https://doi.org/10.1080/10357820308713372
  4. Anggia, F., & Abdullah, I. (2020). Representasi Media Sosial atas Hijabista: Pembentukan Citra Perempuan Muslim dari Perspektif Konsumsi. Jurnal Hawa, 2(1), 64–74.
  5. Anggraini, W., & Safira, N. (2019). Penegakan Syariat Islam Di Kota Banda Aceh-Kinerja Wilayatul Hisbah. Jurnal Tatapamong, 1(2), 75–94. https://doi.org/10.33701/jurnaltatapamong.v1i2.1153
  6. Barnard, M. (2009). Fashion Sebagai Komunikasi: Cara Mengkomunikasikan Identitas Sosial, Seksual, Kelas, dan Gender. Jalasutra.
  7. Beta, A. R. (2014). Hijabers: How young urban muslim women redefine themselves in Indonesia. International Communication Gazette, 76(4–5), 377–389. https://doi.org/10.1177/1748048514524103
  8. Bovone, L. (2006). Urban style cultures and urban cultural production in Milan: Postmodern identity and the transformation of fashion. Poetics, 34(6), 370–382. https://doi.org/10.1016/j.poetic.2006.10.004
  9. Choi, J., & Lee, Y. (2020). Sacred Game: A Goffmanian Ethnography of a Women-Only Public Place in South Korea. Sociological Research Online, 25(4), 718–733. https://doi.org/10.1177/1360780420907921
  10. Danesi, M. (2004). Popular Culture: Messages, Sign, and Meanings: A Basic Textbook in Semiotics and Comunication Theory (3rd ed.). Canadian Scholars’ Press Inc.
  11. Dwiwardani, W., & Setyaningsih, W. H. (2021). Hegemoni dan Negosiasi Dalam Gaya Berbusana. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 10(1). https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v10i1.28126
  12. Fealy, G., & White, S. (2008). Expressing Islam: Religious Life and Politics in Indonesia. Institute of Southeast Asian Studies.
  13. Fitri, A. N., Fabriar, S. R., & Hilmi, M. (2021). Branding Fashion Muslim (Studi Analisis Brand Wearing Klamby). Islamic Communication Journal, 6(1), 31–48. https://doi.org/10.21580/icj.2021.6.1.7872
  14. Hasan, N. (2009). The Making of Public Islam: Piety, Agency, and Commodification on the Landscape of the Indonesian Public Sphere. Contemporary Islam, 3(3), 229–250. https://doi.org/10.1007/s11562-009-0096-9
  15. Hasni, K. (2021). Increasing Hijab Acehnes Women: A Political Perspective. International Journal of Arts and Social Science, 4(1), 56–63.
  16. Hayati, N. (2015). Pemilihan Metode yang Tepat dalam Penelitian. Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, 4(1), 345–357.
  17. Hendariningrum, R., & Susilo, M. E. (2008). Fashion dan Gaya Hidup: Identitas dan Komunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1), 25–32.
  18. Husyein, S. (2015). Antropologi Jilboob: Politik Identitas, Life Style, dan Syari’ah. In Right: Jurnal Agama Dan Hak Azazi Manusia, 4(2), 317–340.
  19. Ikhsan, A. (2019). Perempuan Di Antara Dua Budaya: Negosiasi Berpakaian Muslimah Di Kuala Simpang, Aceh Tamiang. UIN Ar-Raniry.
  20. Kandarsyah, R. M., & Rinjannah, I. M. (2019). Indonesia Siap Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia. GEMA Industri Kecil Menengah dan Aneka, 65, 1–78.
  21. Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2014). Teori Komunikasi (9th ed.). Salemba Humanika.
  22. Marshall, C. & Rossman, G. B. (2006). Designing Qualitative Research. Sage Publications.
  23. Maulina, P. (2019). Penerapan Syariat Islam dari Sudut Pandang Media dan Perempuan di Aceh. Jurnal Komunikasi Global, 8(2), 190–212. https://doi.org/10.24815/jkg.v8i2.14959
  24. Meilinawati, L. (2016). Jilbab: Budaya Pop dan Identitas Muslim di Indonesia. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 14(1), 139–155. https://doi.org/10.24090/ibda.v14i1.623
  25. Mukhlis. (2015). Razia Busana Muslim Diberi Kain Sarung. Antara Aceh.
  26. Noerdin, E. (2005). Politik Identitas Perempuan Aceh. Women Research Institute.
  27. Putri, M. S., & Imaduddin, F. (2021). Muslim di Prancis ‎(Dinamika, Eksistensi dan Historis)‎. Journal of Comparative Study of Religions, 2(1), 39–59. https://doi.org/10.21111/jcsr.v2i1.6668
  28. Rohmaniyah, N., Rusli, R., Sani, A., & Sholikhin, A. (2023). Jilbab : Ajaran Agama, Budaya dan Peradaban. Cakrawala: Jurnal Studi Islam, 18(1), 49–61. https://doi.org/10.31603/cakrawala.8399
  29. Sandıkcı, Ö., & Jafari, A. (2013). Islamic encounters in consumption and marketing. Marketing Theory, 13(4), 411–420. https://doi.org/10.1177/1470593113502881
  30. Saraswati, L. A. (2019). Negosiasi Identitas Perempuan Muslim Hijabers Community: Studi Kasus Pada Brand Ria Miranda. Business Economic, Communication, and Social Sciences (BECOSS) Journal, 1(1), 91–98. https://doi.org/10.21512/becossjournal.v1i1.5980
  31. Shadrina, A. N., Fathoni, M. A., & Handayani, T. (2021). Pengaruh Trendfashion, Gaya Hidup, dan Brand Image Terhadap Preferensi Fashion Hijab. Journal of Islamic Economics (JoIE), 1(2), 48–71. https://doi.org/10.21154/joie.v1i2.3224
  32. Smith, K. E. I., & Leavy, P. (2008). Hybrid Identities: Theoretical And Empirical Examinations (Studies In Critical Social Sciences). Brill.
  33. Sutopo, O. R. (2010). Beragam Islam, Beragam Ekspresi: Islam Indonesia dalam Praktik. MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, 15(2), 85–97.
  34. Syafrul, S. (2022). Sejumlah Pengendara Wanita di Langsa Terjaring Razia Wilayatul Hisbah. AJNN.Net.
  35. Walton, D. (2008). Introducing Cultural Studies Learning Through Practice. Sage Publication.
  36. Yulisna, R. (2019). Peran Wilayatul Hisbah dalam Mencegah Khalwat di Kabupaten Aceh Selatan. UIN Ar-Raniry.