Main Article Content
Abstract
Demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang sering menimbulkan wabah serta dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat. Penggunaan imunomodulator banyak digunakan sebagai terapi suportif pasien demam berdarah dengue. Seiring dengan kemajuan pengobatan herbal, dikembangkan obat-obat lainnya yang mengandung ekstrak daun jambu biji yang dapat merangsang pembentukan trombosit pada pasien demam berdarah dengue tetapi harga obat tersebut masih cukup mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengobatan dan efektivitas biaya yang lebih baik antara imunomodulator dan sediaan yang mengandung ekstrak daun jambu biji pada pengobatan demam berdarah dengue. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan retrospektif pada pengobatan demam berdarah dengue pada anak di Baitul Athfal dan Baitun Nisa kelas 3 Rumah Sakit islam Sultan Agung Semarang periode September 2014 – Agustus 2016 menggunakan perhitungan ACER (Average Cost Effectiveness Ratio). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai ACER pasien yang menggunakan imunomodulator sebesar Rp 334.073,-/hari dengan lama rawat inap 4,78 hari, sedangkan nilai ACER pasien yang menggunakan sediaan yang mengandung ekstrak daun jambu biji sebesar Rp 343.894,-/hari dengan lama rawat inap 5 hari. Tidak ada perbedaan yang signifikan efektifitas biaya pengobatan demam berdarah mengguna imunomodulator dan capsul ekstrak daun jambu biji di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan nilai signifikansi 0.148 (p>0.05).