Main Article Content

Abstract

Ekstrak etanol kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum) dan ikan gabus (Channa striata)
telah dilaporkan memiliki aktivitas antidiabetes secara in vivo. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui apakah kombinasi dari kedua ekstrak tersebut memiliki aktivitas antidiabetes yang
lebih tinggi dibandingkan sediaan tunggalnya. Desain penelitian ini menggunakan metode pre
and post-test with control group. Penelitian ini menggunakan 15 tikus yang diinduksi aloksan
150 mg/KgBB secara intraperitoneal, yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu
kontrol negatif, kontrol positif glibenklamid 5 mg/KgBB, serbuk ikan gabus (SIG) 300 mg/KgBB,
ekstrak kulit buah rambutan (EKBR) 300 mg/KgBB dan ekstrak kombinasi perbandingan 1:1. Setiap
perlakuan diberikan secara oral setiap hari hingga 10 hari pengamatan. Ekstrak kombinasi mampu
menurunkan 55,6% kadar glukosa darah. Serbuk tunggal ikan gabus dan ekstrak tunggal kulit
buah rambutan menurunkan glukosa darah berturut-turut 27,4% dan 71,2%. Berdasarkan analisis
statitistik, tidak ada perbedaan signifikan (p>0,05) antara ekstrak kombinasi terhadap perlakuan
tunggal SIG atau EKBR. Aktivitas kombinasi ekstrak memiliki kemampuan menurunkan kadar
gula darah yang lebih tinggi dibandingkan serbuk ikan gabus, tetapi lebih rendah dibandingkan
dengan ekstrak kulit buah rambutan.

Keywords

Antidiabetes ekstrak etanol kulit buah Rambutan Serbuk ikan Gabus Aloksan

Article Details