Main Article Content

Abstract

As a potential natural wealth, mining sectors should be managed with proper rules. Therefore, control instruments are needed in the form of mining business licenses to prevent the negative impact of mining management. At the stage of production operations, the requirements that must be met by businesses are administrative, technical, environmental, and financial. This paper aims to describe maladministration in the issuance of mining business license process especially on upgrading process of exploration permits to production operating permits. This research is a normative juridical research with statute approach and case approach. The results showed that the issuance of mining business license production operation (IUP OP) of PT. Aneka Tambang, Tbk based on the Decree of the Regent of North Konawe No. 158 of 2010 does not meet the technical requirements, especially regionally because the IUP is overlapping 11 other IUP with the same commodity, and there is an IUP OP area which not a part of the exploration area.

Keywords

Maladministration Mining Business Licenses Natural Wealth

Article Details

References

  1. Addink, G.H. “Transparancy of Administration.” Utrecht, 2011.
  2. Adrian Sutedi. Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik. Jakarta: Sinar Grafika, 2015.
  3. Adrian Sutedi. Hukum Pertambangan. Jakarta: Sinar Grafika, 2012.
  4. Ahmad Redi. Hukum Penyelesaian Sengketa Pertambangan Mineral Dan Batubara. Jakarta: Sinar Grafika, 2017.
  5. Arsyad, H. Jawade Hafidz. Korupsi Dalam Perspektif HAN. Jakarta: Sinar Grafika, 2015.
  6. Asmuni. Konsep Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara. malang: Setara Press, n.d.
  7. CNBC Indonesia. “PNBP Sektor Tambang Minerba Capai Rp 34,6 Triliun Di 2020.” Cnbc.com, 2021. https://www.cnbcindonesia.com/news/20210115190528-8-216437/pnbp-sektor-tambang-minerba-capai-rp-346-triliun-di-2020.
  8. Ibrahim, Jony. Teori Dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. 2nd ed. Malang: Bayu Media, 2007.
  9. Michael Agustinus. “Melihat Proses Pengolahan Nikel Di Tambang Terbesar RI.” Kumparan.com, 2021. https://kumparan.com/kumparanbisnis/melihat-proses-pengolahan-nikel-di-tambang-terbesar-ri-27431110790538043/1.
  10. N, Hendra, Yustus M, and Diani I. R. Memahami Maladministrasi. Jakarta: Ombudsman Republik Indonesia, 2013.
  11. ND, Fajar, Achmad Mukti, and Yulianto. Dualisme Penelitian Hukum (Dualism of Legal Research). Yogyakarta: Pensil Komunika, 2012.
  12. Octhorina Susanti, Dyah, and A’an Efendi. Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2015.
  13. Philipus M. Hadjon. “Hukum Administrasi Sebagai Instrumen Hukum Untuk Mewujudkan Good Governance.” Trisakti, 2010.
  14. Philipus M. Hadjon. Pengantar Hukum Perizinan. 1st ed. Surabaya: Yuridika, 1993.
  15. Rusli, Hardijan. Metode Penelitian Normatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.
  16. S. Wojowasito. Kamus Umum Belanda Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2000.
  17. Satya Hadi Pamungkas. Wilayah Izin Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2020.
  18. Siregar, Hendrik. “Akhiri Cara Mudah Tambang Habisi Hutan: Stop Izin Pinjam Pakai Hutan.” Jurnal Landreform 1, no. 1 (2014): 27–34.
  19. Syamsuddin, Ahmad Rustan. “Pembuktian Penyalahgunaan Wewenang Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Barang Dan Jasa.” Jambura Law Review 2, no. 2 (2020): 161–81. https://doi.org/10.33756/jlr.v2i2.5942.
  20. Tatiek Sri Djatmiati. “Maladministrasi Dalam Konteks Kesalahan Pribadi Dan Kesalahan Jabatan, Tanggung Jawab Pribadi Dan Tanggung Jawab Jabata.” Trisakti, 2010.
  21. Tatiek Sri Djatmiati. “Perizinan Sebagai Instrumen Yuridis Dalam Pelayanan Publik.” Airlangga, 2014.