Main Article Content

Abstract

Cakupan pemberian ASI eksklusif di Muntilan baru mencapai 11,7%, yang masih jauh dari target nasional 80%. Untuk mengatasi masalah tersebut dibentuklah Kader Pendukung ASI yang terdiri dari kader kesehatan yang sudah terbentuk sebelumnya sehingga mampu menjadi penggerak dan memotivasi ASI eksklusif dalam upaya untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif untuk mendukung terciptanya generasi yang berkualitas dalam mendukung terwujudnya Desa Layak Anak. Metode pelaksanaan dengan pemberdayaan masyarakat partisipatif melalui model Participatory Rural Apraissal (PRA) berupa pendekatan dalam proses pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat. Kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi kegiatan pada seluruh unsur stakeholder yang terkait, pembentukan struktur Kader Pendukung ASI, pelatihan manajemen laktasi secara daring maupun luring terbatas, pendampingan kader praktek keterampilan konseling laktasi, praktek manajemen laktasi di kegiatan PKK desa setempat, selanjutnya dilakukan pendampingan kader pendukung ASI door to door, evaluasi atau monitoring kegiatan melalui post test dan demonstrasi ketrampilan sebagai bentuk evaluasi. Hasil kegiatan ini berupa terbentuknya struktur organisasi Kader Pendukung ASI dengan SK dari Kepala Desa, terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam manajemen laktasi hasil uji pre post test di uji dengan nilai p= 0,00 (< 0,05) menunjukkan bahwa pengetahuan peserta signifikan meningkat. Hasil redemonstrasi menunjukkan bahwa kader kompeten dalam praktek ketrampilan manajemen laktasi dengan rerata nilai 91,5 dalam rentang 100.

Keywords

Kader pendukung ASI ASI eksklusif Desa layak anak

Article Details