Main Article Content
Abstract
Energi listrik adalah sumber energi yang saat ini menjadi sumber energi pokok bagi manusia. Hal ini disebabkan karena hampir setiap perangkat elektronik membutuhkan sumber energi listrik untuk dapat bekerja. Terlebih lagi untuk menunjang aktivitas belajar dan pengoperasian perangkat mengajar modern yang sangat bergantung pada ketersediaan tenaga listrik. Masalah ini kemudian muncul pada salah satu institusi pendidikan di Jember, tepatnya di Pondok Pesantren Mahfilud Duror II (PPMD). Pada institusi pendidikan tersebut, ketersediaan listrik sering mengalami pemadaman setiap harinya dengan waktu pemadaman mencapai 3 jam dalam sehari. Sehinga aktivitas belajar mengajar menjadi terganggu dan tidak berjalan secara optimal. Terlebih lagi, di dalam PPMD tersebut, terdapat dua sekolah dan asrama. Dua sekolah tersebut adalah SMP dan SMK yang pasti membutuhkan listrik pada saat praktikum. Tidak hanya itu saja, masalah lain yang timbul adalah biaya penggunaan listrik juga sangat besar untuk lingkungan pemasukan pesantren apabila seluruh beban dipasangkan pada perangkat jala-jala kelistrikan yang ada (sambungan listrik PLN). Oleh karena itu, dengan melihat beberapa permasalahan tersebut, perlu adanya perwujudan dari kemandirian energi guna membantu PPMD keluar dari dua masalah tersebut. Yaitu bagaimana membangun sebuah sumber erngi yang bersifat kontinu dan mampu mereduksi biaya penggunaan listrik pada PPMD. Pada program yang telah dilakukan oleh tim dari Fakultas Teknik, Universitas Jember, dibuatlah sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Dengan melihat potensi yang ada, dibangunlah PLTMH dengan jenis turbin crossflow. Dari hasil comissioning menunjukkan bahwa pembangunan PLTMH telah sesuai standar dan dapat digunakan secara langsung oleh PPMD. Dengan adanya hal ini, tentu dapat membantu PPMD untuk mengatasi permasalahan pemadaman listrik serta pembengkaan biaya penggunaan listrik.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
- Alexander, K. V., & Giddens, E. P. (2008). Microhydro: Cost-effective, modular systems for low heads. Renewable Energy, 33(6), 1379–1391. https://doi.org/10.1016/j.renene.2007.06.026
- Chattha, J. A., Khan, M. S., Wasif, S. T., Ghani, O. A., Zia, M. O., & Hamid, Z. (2010). Design of A Cross Flow Turbine For A Micro-Hydro Power Application. Proceedings of the ASME 2010 Power Conference, 1–8.
- Davis, S. L. (2010). Advance Praise for Serious Microhydro (Scott L. D). New Society Publisher.
- Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2019). Panduan Singkat Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
- Kenfack, J., Neirac, F. P., Tatietse, T. T., Mayer, D., Fogue, M., & Lejeune, A. (2009). Microhydro-PV-hybrid system: Sizing a small hydro-PV-hybrid system for rural electrification in developing countries. Renewable Energy, 34(10), 2259–2263. https://doi.org/10.1016/j.renene.2008.12.038
- Khan, M. A., & Badshah, S. (2014). Design and analysis of cross flow turbine for micro hydro power application using sewerage water. Research Journal of Applied Sciences, Engineering and Technology, 8(7), 821–828. https://doi.org/10.19026/rjaset.8.1040
- Purwanto. (2017). Pembagkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Sebuah Pililhan: Belajar dari Koperasi Mekar, Subang. Lembangan Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
- Widjonarko, Avian, C., Utomo, S. B., Setiawan, A., & Rudiyanto, B. (2020). A control strategy for hybrid energy source in backbone base transceiver station using artificial neural network: a case study of Penajam, Indonesia. International Journal of Energy and Environmental Engineering, June. https://doi.org/10.1007/s40095-020-00348-y