Main Article Content
Abstract
Kehadiran anomali pasar melanggar teori pasar efisien bentuk lemah yang menyatakan bahwa pasar berjalan dengan random walk dimana harga dimasa lalu tidak dapat digunakan untuk menduga harga dimasa yang akan datang namun dapat diprediksi berdasarkan pengaruh kalender tertentu. Pola tertentu pada hari perdagangan saham menjadi salah satu bagian yang mendukung konsep dari anomali pasar musiman. Menurut fenomena hari perdagangan, return harian rata-rata tidak sama besarannya untuk semua hari dalam satu minggu perdagangan. Anomali musiman yang paling berpengaruh terhadap return saham yaitu hari perdagangan, monday effect, weekend effect, dan rogalsky effect.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hari perdagangan, monday effect, weekend effect, dan rogalsky effect terhadap return Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode Februari 2019-Januari 2020. Sampel da;am penelitian ini berjumlah 41 perusahaan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan uji normalitas. Pegujian hipotesis dilakukan menggunakan One Sample T-test untuk HI dan Independent Sample T-test untuk H2, H3, dan H4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi fenomena Hari Perdagangan dan Monday Effect di BEI periode Februari 2019-Januari 2020 namun tidak terjadi fenomena Weekend Effect dan Rogalsky Effect BEI periode Februari 2019-Januari 2020