Main Article Content
Abstract
Industri kecil tempe di Kecamatan Grujugan Bondowoso menempati peringkat terbesar yaitu sebanyak 51 industri tempe dari 99 industri tempe yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Bondowoso. Tempe merupakan salah satu industri pangan yang memiliki prospek dan potensi pasar yang baik di Kabupaten Bondowoso dan memiliki dampak langsung terhadap ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian menganalisis structure conduct performance meliputi struktur pasar, perilaku pasar, kinerja pasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, kualitatif. Jumlah populasi dan sampel seluruh industri tempe di Kecamatan Grujugan sebanyak 51, alat analisis market share, concentration ratio 4, capital to labour rasio, price cost margin. Temuan penelitian menunjukkan besaran penguasaan market share tertinggi 5,85%; terendah 0,21 %; nilai concentration ratio 4 sebesar 22,40% < 40 % maka struktur pasar industri kecil tempe di Kecamatan Grujugan berada pada pasar persaingan monopolistik. Lndeks Herfindahl Hirscman berkisar antara 100- 1000% yakni sebesar 298,94% artinya bahwa industri kecil dan tempe di Kecamatan Grujugan berada pada tipe pasar monopolistik. Nilai capital to labour ratio berkisar 1,54%-3,88% yaitu sebesar 36,63% yang berarti industri tempe di Kecamatan Grujugan adalah industri pada golongan padat modal. Nilai price cost margin rata-rata 1,43 %, tertinggi 2,04% dimiliki oleh industri tempe Muhtadi dan terendah 1,06% dimiliki industri tempe Abdus Samad. Implikasi penelitian structure conduct performance bagi pelaku industri tempe Grujugan Bondowoso dapat digunakan sebagai evaluasi dan perencanaan strategi pasar dan bagi pemerintah setempat sebagai informasi dalam rangka menentukan kebijakan meningkatkan kinerja indutri tempe Grujugan Bondowoso.