Main Article Content

Abstract

Pemecahan masalah merupakan amanat kurikulum 2013, tetapi belum sepenuhnya dimiliki siswa SD. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan penerapan model Problem Based Learning berbasis Socioscientific Issues untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah yang diterapkan pada kelas eksperimen terhadap pembelajaran langsung yang diterapkan pada kelas kontrol. Penelitian kuantitatif ini berdesain control group pretest posttest,yang diterapkan pada siswa kelas 3 SD Muhammadiyah 1 Kudus sebagai populasi, dimana kelas 3A sebagai kelas eksperimen dan kelas 3B sebagai kelas kontrol yang diambil secara random sampling. Variabel yang diteliti yaitu kemampuan pemecahan masalah, yang diukur dengan instrumen tes. Analisis data yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji gain, analisis deskriptif kemampuan pemecahan masalah dan uji t pihak kanan untuk menguji hipotesisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang diterapkan model PBL berbasis SSI lebih baik daripada siswa yang diterapkan dengan pembelajaran langsung. Beradasarkan analisis deskriptif, indikator pemecahan masalah yang mendapat skor terbaik yaitu indikator memahami dan skor terendah indikator mereview dan mengecek kembali solusi. Dengan demikian disimpulkan bahwa model PBL berbasis SSI efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

Article Details