Main Article Content
Abstract
Penentuan keputusan nasabah di BPR Artha saat ini masih bersifat manual sehingga sering terjadi kesalahan dalam proses pemberian keputusan dan prosesnya yang terkesan lamban. Oleh karena itu dirancang SPK persetujuan pengajuan pinjaman guna mengidentifikasi serta menentukan calon nasabah yang layak mendapatkan pinjaman di BPR Artha. Metode yang digunakan adalah FMADM-SAW dikarenakan FMADM difungsikan sebagai penentu bobot kriteria dan SAW sebagai pemecah masalah yang bersifat multikriteria. Penentuan pinjaman didasari dengan proses perhitungan besaran bobot kepribadian calon nasabah yang berdasarkan data survei meliputi: karakter, kapasitas, usaha, keuangan, dan jaminan. Dalam perancangan sistem pendukung keputusan persetujuan pengajuan pinjaman di BPR Artha Mertoyudan KC Kota dengan menggunakan metode FMADM SAW terlebih dahulu dilakukan proses observasi dan wawancara guna mengetahui kebutuhan sistem yang berjalan. Setelah semua kebutuhan sistem diketahui dilanjutkan dengan proses perancangan sistem kemudian dilanjutkan implementasi dan pengujian sistem. Berdasarkan hasil pengujian didapati calon nasabah dengan nilai tertinggi dari total variabel yang dibandingkan lebih layak mendapat pinjaman.