Main Article Content

Abstract

Al-Qur’an hadir untuk merespon setiap kondisi dan situasi berbagai masalah, salah satunya adalah respon terhadap aspek keindahan, reaksi ini muncul baik dari aspek tulisan, aspek bacaan, maupun aspek bunyi. Berbagai macam ragam respon yang muncul berdasarkan pemahaman dan keahlian yang dimiliki setiap manusia baik dengan cara melihat atau mendengar. Bagi Sakban Yadi makna merupakan bagian yang terpenting dari suatu proses pembacaan guna melahirkan suatu interaksi dan tafsiran diantara manusia dan Al-Qur’an itu sendiri. Tanpa adanya pembaca dan penafsir dari Al-Qur’an itu sendiri teks tidak akan mampu berbicara mengenai dirinya sendiri. Penelitian ini dimaksudkan guna menjelaskan bagaimana proses interaksi antara Sakban Yadi dengan Al-Qur’an itu sendiri di dalam membangun makna dan kemudian memvisualisasikan kedalam bentuk karya seni lukis kaligrafi. Peneliti berasumsi bahwa karya kaligrafi Sakban Yadi memiliki relevansi antara prespektif Sakban Yadi sebagai seorang muslim yang sekaligus sebagai seorang seniman yang melibatkan pada proses pemahamannya terhadap isi kandungan Al-Qur’an. Peneliti disini ingin mendiskripsikan bagaimana pola dan proses berfikir Sakban Yadi dalam membaca teks Al-Qur’an dan kemudian mengaktualisasikannya kedalam bentuk karya seni lukis kaligrafi Al-Qur’an.

Keywords

Kaligrafi Al-quran Sakban Yadi seni lukis

Article Details