Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari praktik pendidikan di SMPN 1 Purwakarta menggunakan pendekatan fenomenologis, dengan fokus pada penerapan pedagogi kritis. Penelitian ini didasarkan pada dominasi metode pengajaran konvensional yang non-dialogis dan rendahnya kesadaran sosial dan kritis siswa. Metode kualitatif digunakan untuk mengeksplorasi pengalaman hidup guru dan siswa melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Temuan penelitian mengungkapkan berbagai tantangan dalam penerapan pendidikan kritis, seperti keterbatasan akses teknologi, kurangnya pelatihan profesional bagi guru, dan budaya sekolah yang otoriter. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi inisiatif-inisiatif yang menjanjikan dari guru-guru muda yang mulai mengadopsi strategi pengajaran reflektif dan partisipatif. Analisis menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan antara kebijakan pendidikan nasional dan praktik di tingkat kelas. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan model pendidikan yang lebih kontekstual dan transformatif. Rekomendasi yang diberikan meliputi penguatan kapasitas guru dan penyusunan kebijakan berdasarkan kebutuhan nyata sekolah. Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti pentingnya evaluasi pendidikan yang dihapus pada pengalaman autentik para peserta didik yang terlibat dalam proses pembelajaran.
Kata kunci: pedagogi kritis, fenomenologi, guru, siswa, SMPN 1 Purwakarta, evaluasi pendidikan.