Main Article Content

Abstract

Riset ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif metode belajar blended learning untuk pembelajaran tematik dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa. Hasil observasi pembelajaran pada prasiklus siswa mengalami kesulitan dalam belajar secara mandiri karena kurangnya motivasi dari guru dan kebingungan dalam memahami dan mencari referensi materi pelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan variabel blended learning untuk meningkatkan kemandirian belajar. Dari pelaksanaan tindakan siklus II diketahui adanya peningkatan kemandirian belajar melalui pendekatan Blended Learning dapat dilihat dari (1) Kriteria kemandirian belajar yaitu Skor rata-rata aspek percaya diri 81,43; aspek disiplin 81,07 ; aspek inisiatif 79,64 ; dan aspek tanggung jawab 82,14. Skor rata- rata setiap aspek sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. (2) dimana nilai rata-rata siswa meningkat dari siklus I (sebelum tindakan) yaitu 62,14 dan pada siklus II adalah 77, 14. (3) Ketuntasan belajar juga meningkat dari siklus I yaitu 42,86% menjadi 85,71% pada siklus II. Dengan demikian pembelajaran tematik dengan pendekatan blended learningdikatakan berhasil. adapun kelebihan dan kelemahan pembelajaran blended learning, kelebihan pendekatan ini diantaranya siswa lebih aktif dalam pembelajaran, pembelajaran lebih bervariasi dan menarik dengan berbagai platform pendukung pembelajaran, dan kemandirian belajar siswa meningkat. Sedangkan kelemahannya seperti apabila guru tidak meguasai platform prndukung pembelajaran maka tidak akan tercapai tujuan pembelajaran.

Keywords

Blended Learning Kemandirian Belajar Flipped Classroom

Article Details