Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan proses pentasharufan zakat dan pendukung serta penghambat dalam proses pentasharufan zakat yang dilaksanakan dengan pendekatan konsep basic needs approach. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian ini terdiri dari direktur LAZ DKD Magelang, tim program LAZ DKD Magelang dan sebagian mustahik yang termasuk dalam program dengan konsep basic needs approach. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Konsep Basic Needs Approach lebih menekankan pada proses identifikasi atau survey calon penerima manfaat, bukan pada bentuk penerimaannya. Bentuk penerimaan akan sangat bergantung pada hasil identifikasi yang kemudian disesuaikan dengan program atau pemberian yang ada. Tahapan pentasharufan zakat terdiri dari dua tahapan yaitu tahapan pembuatan program pendayagunaan dan tahapan pendayagunaan (pentasharufan). Implementasi pentasharufan zakat pada LAZ DKD Magelang meliputi zakat konsumtif dan zakat produktif atau pendayagunaan. Faktor-faktor yang menjadi pendukung implementasi konsep Basic Needs Aproach dalam pola pentasharufan zakat di LAZ DKD Magelang terbagi menjadi dua yaitu faktor internal meliputi sesuai visi DKD, sumber daya manusia memadai,sarana dan prasarana, dan ketersediaan finansial; faktor eksternal meliputi jumlah umat Islam dan jumlah kompetitor. Sedangkan faktor-faktor penghambat implementasi konsep Basic Needs Aproach dalam pola pentasharufan zakat di LAZ DKD Magelang terbagi menjadi faktor internal yaitu belum banyak pilot project yang dapat dijadikan rujukan, minimnya jumlah pengelola serta keluar masuknya pengelola LAZ DKD Magelang; faktor eksternal diantaranya mentalitas mustahik, budaya serba instan, serta budaya konsumtif.

Keywords

Pentasharufan Zakat LAZ Basic Need Approach

Article Details