Main Article Content
Abstract
Pendidikan adalah salah satu pemutus tali kemiskinan. Tetapi apakah setiap warga negara telah mengenyam pendidikan hingga ke jenjang yang paling tinggi? Bagaimana dengan program education for all? Konsepsi dasar pemerataan pendidikan yang ditujukan kepada equality in education dan equity in education nampaknya belum beriringan bahkan bisa dikatakan saling berseberangan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Asas educational for all yang sering digaungkan juga masih berhadapan dengan perlakuan deskriminasi masyarakat atas dasar golongan dan status dalam memperoleh keadilan dan kesempatan pendidikan. Berbagai asumsi diketengahkan mulai dari kebijakan pemerintah yang dinilai sering berganti-ganti, kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih belum optimal, proses penyelenggaraan pendidikan yang dirasa begitu mahal, dan disisi lain propaganda kebijakan pendidikan gratis menawarkan angan-angan masyarakat yang terkadang tidak sejalan dengan realitas biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh masyarakat. Tulisan ini hendak membincangkan sekelumit pertentangan antara kebijakan pendidikan gratis dengan praktik kapitalisme pendidikan yang sering dijumpai di tengah arus globalisasi dan di tengah tuntutan stakeholder akan pentingnya pendidikan.