Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Teh dan Brownies “Tenis” melalui Pemanfaatan Buah dan Kulit “Bulit” Salak Sebagai Peluang Usaha Masyarakat di Pandanretno Srumbung
Main Article Content
Abstract
Kegiatan pengabdian ini dilakukan berdasarkan kondisi lingkungan desa pandanretno yang berada di lereng gunung, hal itu juga yang menjadi salah satu penyebab pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dari buah salak yang masih sangat terbatas. Warga Desa Pandanretno hanya menjual hasil panen buah salak secara langsung kepada distributor, sedangkan harga salak tidak terlalu menguntungkan apabila dijual secara langsung tanpa pengolahan pasca panen. Sehingga masyarakat baru menjadikan buah salak sebagai penghasilan tambahan, belum melihat salak sebagai sesuatu kaya manfaat yang dapat diolah untuk menghasilkan nilai tambah. Pengabdian masyarakat dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, dimulai dari a) sosialisasi manfaat dan pembuatan brownies, teh salak, dan teh variasi dari kulit salak dan teh hijau; b) demo pembuatan produk; c) praktek secara mandiri oleh ibu-ibu PKK; dan 4) pembentukan komunitas serta sosialisasi proses P-IRT. Acara pengabdian diikuti oleh 35 peserta yang berusia produktif berusia antara 20 sampai 40 tahun. Hasil dari pelatihan ini adalah warga Desa Pandanretno memahami apa bahaya dari diabetes juga cara pengobatannya, warga juga mampu membuat brownies, teh salak serta teh hijau. Selain itu warga mampu terbentuk komunitas “bulit tenis”. Pembentukan komunitas ini juga berguna agar warga Desa Pandanretno dapat memproduksi brownies buah salak, teh kulit salak, dan teh variasi teh secara mandiri sekaligus membantu perekonomian warga terutama anggota komunitas bulit tenis.