Inovasi Salep Ekstrak COBEK (Cocor Bebek) sebagai Obat Bisul

Main Article Content

Rani Okta Friliana
Heni Lutfiyati
Aribah Syauqi
Anisa Fitri
Rizki Setyo Dwipasari
Zulda Sarah Kusumawati

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) yang dibuat sediaan salep sebagai obat bisul. Sehingga dapat memberikan gambaran secara langsung mengenai pemanfaatan daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dalam pengobatan dan sebagai pengayaan wawasan karena selama ini daun cocor bebek hanya digunakan sebagai tanaman hias. Kalanchoe pinnata kaya akan kandungan alkaloid, triterpen, glikosida, flavonoid, steroid dan lipid sedangkan pada daunnya mengandung senyawa kimia yang disebut bufadienolides yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Metode penelitian ini adalah penelitian ekperimental yaitu suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi faktor pengganggu. Hasil penelitian menunjukan rata-rata zona hambat tiap perlakuan yaitu untuk kontrol positif (disk Amoxicillin) 3,30cm, kontrol negatif (Aquadest) 0,26 cm, salep 1% 0,67cm, salep 5% 1,06cm, dan salep 10% 2,1cm. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan program SPSS 24.0 dengan Uji One-Way ANOVA untuk mengetahui adanya perbedaan antar kelompok kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey HSD untuk mengetahui besarnya perbedaan antar kelompok. Dari hasil uji Post Hoc Tukey HSD diperoleh hasil bahwa salep 5% dan 10% memiliki efek penyembuhan, sedangkan salep 10% dibandingkan dengan kontrol positif tidak berbeda signifikan namun diameter zona hambat kontrol positif lebih luas dibanding salep 10%. Kesimpulan salep ekstrak daun cocor bebek dengan konsentrasi 5% dan 10% mempunyai aktifitas untuk penyembuhan bisul dan keduanya mempunyai aktifitas penyembuhan yang sebanding.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles