Efektifitas Komunikasi Penyuluh dalam Implementasi Program Kebun Gizi Mandiri oleh Rumah Zakat
Main Article Content
Abstract
Masyarakat Indonesia secara umum kurang kesadaran tentang kebutuhan gizi sayuran. Konsumsi sayuran masyarakat masih dibawah angka ideal. Kebun gizi merupakan program alternatif berbasis masyarakat sebagai upaya memenuhi kebutuhan konsumsi sayuran. Program bermula dari pemberdayaan Rumah Zakat (RZ) di bidang kesehatan, yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk meningkatkan standar hidup masyarakat. Selanjutnya masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan untuk diolah menjadi kebun gizi mandiri. Langkah awal adalah melakukan pelatihan budidaya dan uji coba lahan untuk sayuran. Untuk itu Rumah Zakat memerlukan komunikasi yang efektif sehingga informasi yang dibutuhkan masyarakat dapat diterima secara baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas komunikasi Rumah Zakat dalam implementasi Program Kebun Gizi Mandiri di wilayah RW 37 Kampung Ngemplak Sutan Mojosongo Surakarta. Rancangan penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan metode survei. Besar sampel sebanyak 120 kepala keluarga. Instrumen pengukuran menggunakan kuesioner dengan skala Likert dengan empat pilihan. Hasil penelitian membuktikan bahwa komunikasi yang terjalin antara penyuluh Rumah Zakat dengan masyarakat berjalan sangat efektif. Indikator efektifitas komunikasi pada program tersebut, yaitu 1) kepercayaan masyarakat dengan penyuluh, 2) kemampuan penyuluh dalam berkomunikasi, 3) keahlian penyuluh dalam membina program, 4) daya tarik, dan 5) kedekatan penyuluh dengan masyarakat. Kedekatan penyuluh dengan masyarakat merupakan indikator tertinggi (55,8%), sementara yang terendah adalah kemampuan penyuluh (50%).