Mengalami Bullying di Pesantren : Mengamankan Diri Sendiri Walaupun tiada gunanya

Main Article Content

Athi’ Linda Yani
Retno Lestari

Abstract

Bullying is a repeated act of violence involving physical strength between the victim and the
perpetrator. In Indonesia, the Indonesian Child Protection Commission (KPAI) released data that
bullying cases were found to be about 87.6% where more male victims than women and bullying
behaviors are more prone to early adolescence. The purpose of this research is to explore the
meaning of life experiences of bullying victims in adolescents at dormitory. This research uses
qualitative interpretive approach, data collecting technique with in-depth interview. Themes
generated in this study as many as four themes of trying to secure themselves, seeking help parents
and coaches students, helplessness, doing business in vain. The problems faced related to bullying
behavior on adolescent mental health is very complex. This condition will continue if no solution is
found immediately to break the chain considering the danger of bullying behavior to health problems.


 


Bullying merupakan tindakan kekerasan berulang yang melibatkan fisik diantara korban dan pelaku.
Di indonesia, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengeluarkan data yang menyatakan
bahwa kasus bullying ditemukan sekitar 87,6% dimana korban laki-laki lebih banyak dari perempuan
dan perilaku bullying lebih sering ditemui di awal remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menjelajahi arti pengalaman hidup korban bullying dimasa remaja di pesantren. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif interpretif, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara
mendalam. Tema yang dihasilkan dalam penelitian ini ada 4 yaitu mencoba untuk melindungi diri
sendiri, mencari pertolongan orang tua danpengasuh pesantren, tidak berdaya, melakukan hal yang
sia-sia. Masalah yang dihadapi berhubungan dengan perilaku bullying pada kesehatan mental remaja
sangatlah kompleks. Kondisi ini akan berlanjut apabila tidak ada solusi yang segera dapat diambil
untuk memutus rantai tersebut karena perilaku bullying berbahaya untuk masalah kesehatan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles